16| Mantan Pacar

1.8K 239 5
                                    

Setelah sempat terdiam di depan pintu apartemennya, akhirnya Lyla tersadar untuk menyuruh kedua tamunya masuk. Namun sebelum sang adik sempat mendaratkan pantatnya di sofa, Lyla sudah lebih dulu menarik pergelangan tangannya untuk dibawa ke kamar.

Mereka butuh waktu untuk bicara berdua secara privasi.

Jeno sempat heran awalnya jadi Lyla hanya memberikannya kode untuk tetap diam di ruangan itu bersama satu lagi tamu laki-lakinya yang duduk agak berjauhan.

Setelah memastikan pintu kamarnya tertutup dengan benar, Lyla langsung berbalik dan memukul bahu adiknya dengan keras.

"Kak, kok aku dipukul sih?!" Protes sang adik sambil mengusap bahunya yang terasa nyeri.

"Choi Soobin! Seharusnya kamu kabarin kakak dulu sebelum kesini, jangan datang dadakan gini dong!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Choi Soobin! Seharusnya kamu kabarin kakak dulu sebelum kesini, jangan datang dadakan gini dong!"

Soobin mendelik seolah menangkap sesuatu yang mencurigakan di tempat ini.

"Kenapa emang kalau aku datangnya dadakan? Emang kakak abis ngapain sama cowok tadi? Hah?!"

"Apa sih, kakak nggak ngapa-ngapain sama dia!"

"Nggak ngapa-ngapain tapi panik"

"Siapa yang panik?!"

"Yaudah dong, nggak usah ngegas gitu" remaja di awal umur delapan belasan itu berkacak pinggang, bertingkah seolah orang tua yang sedang menasihati yang lebih muda.

"Aku sih nggak masalah ya kalau kakak tinggal sama cowok, tapi yang jadi masalah itu Ayah sama Ibu. Kalau mereka sampai tau kakak bisa dimarahin habis-habisan, parah lagi bisa langsung dikawinin"

"Makanya Ayah sama Ibu jangan sampai tau lah! Awas aja kalau kamu bocor"

Choi Soobin menyipitkan matanya. Tubuhnya yang jauh lebih tinggi ketimbang Lyla membuat gadis itu jadi agak terintimidasi dengan tatapannya.

"Tapi kakak beneran nggak ngapa-ngapain kan sama dia? Maksud aku--"

"Iya nggak, kakak masih tau batasan kali"

"Bagus deh, aku cuma nggak mau aja punya ponakan sebelum lulus sekolah"

Pemuda tinggi itu mengedarkan pandangannya ke seisi kamar, meneliti satu persatu benda yang ada di dalamnya sebelum pandangannya jatuh pada ranjang yang berantakan. Soobin mengambil satu bantal yang jatuh ke lantai lalu meletakkannya ke atas kasur.

"Sampai berantakan gini, yakin nggak ngapa-ngapain?"

"Choi Soobin!"

"Iya-iya, bercanda" Soobin duduk di atas ranjang, pandangannya kembali mengedar ke seisi kamar. "Jadi, dia siapa?"

"Cowok tadi?"

"Iyalah, emang siapa lagi?"

"Namanya Lee Jeno, dia pacar kakak"

Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang