25| Beer Kaleng

1.2K 182 5
                                    

Entah sebentar yang dimaksud Jeno itu berapa lama, yang jelas sampai sekarang pemuda itu masih belum pulang juga.

"Ck, Jeno mana sih katanya sebentar?" Lyla melirik jam dinding di ruang tengah. "Udah lima belas menit nggak balik-balik, makin seret nih!"

Jujur ya, Lyla adalah tipe orang yang lebih milih nahan lapar ketimbang harus nahan haus meskipun dia suka makan. Terlebih lagi tenggorokannya sekarang benar-benar tidak nyaman efek kebanyakan mengkonsumsi makanan penuh minyak, dan Lyla menyesal karena lupa membeli minumannya sekalian.

Gelisah karena Jeno tidak kunjung datang, Lyla memilih untuk beranjak dari tempatnya dan berjalan ke bagian dapur. Tenang saja ini bukan  pertama kalinya Lyla main ke rumah Jeno, jadi dia sudah lumayan hapal ruangan-ruangan yang ada di rumah ini. Termasuk kulkas dua pintu setinggi badannya yang berwarna hijau muda, begitu mencolok dengan furniture di sekitarnya yang kebanyakan berwarna cokelat tua dan hitam. Kulkas itu jadi pusat perhatian Lyla sekarang.

"Menang besar doang ini kulkas"

Lyla menggerutu sebab saat ia membuka kulkas tersebut isinya nyaris tidak ada selain dua butir telur di rak, satu ikat bayam layu yang sepertinya sudah terlalu lama ada disana, dan lima kaleng minuman yang entah apa itu.

"Jeno bilang nggak ada minuman" dumelnya begitu teringat ucapan Jeno tadi. "Ini apa sih? Soda?"

Merasa asing dengan merk-nya, Lyla mengira itu soda sebab ia sendiri juga bukan orang yang terlalu menyukai soda jadi kurang tau apa saja mereknya. 

"Tapi kok baunya aneh ya? Apa soda baunya emang gini?"

Aroma yang menguar dari lubang kaleng benar-benar kuat, bahkan tanpa Lyla harus repot mendekatkan kaleng itu ke indra penciumannya.

"Terlihat tidak meyakinkan, tapi gue kehausan. Apa minum aja ya?"

Meski sebenarnya ragu gara-gara mencium aromanya yang benar-benar menusuk hidung, pada akhirnya Lyla tenggak saja minuman kaleng tersebut. Tapi baru juga satu tegukan Lyla langsung mengernyitkan dahi.

"Ewh! Rasa soda benar-benar nggak enak!"

Maka dari itu Lyla tidak menyukai minuman bersoda. Terlebih minuman ini terasa lebih pahit dari soda yang pernah ia minum sebelumnya, juga ada sensasi panas di tenggorokannya. Tapi kabar baiknya, rasa haus Lyla sedikit berkurang sekarang.

"Yaudah lah habisin aja."

Jeno datang tiga menit setelah Lyla jatuh terduduk di lantai dapur, posisinya masih berada di depan pintu kulkas yang untungnya sudah ia tutup tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno datang tiga menit setelah Lyla jatuh terduduk di lantai dapur, posisinya masih berada di depan pintu kulkas yang untungnya sudah ia tutup tadi.

"Ngapain sih duduk di lantai?" Bingung Jeno saat melihat gadis itu menepuk-nepuk sisi kepalanya.

Rambut Lyla agak berantakan karena dia tarik berulang kali sambil bergumam tidak jelas, khawatir akan sesuatu yang buruk Jeno meletakkan dulu galon di bahunya ke samping dispenser lalu berjalan menghampiri Lyla.

Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang