7| Body Weight

2.6K 359 9
                                    

Choi Lyla menjatuhkan tubuhnya di ranjang.

Dia baru saja selesai mencuci baju dan menjemurnya tadi, tapi sepertinya butuh waktu cukup lama untuk kering mengingat keadaan di luar sana masih hujan. Tidak sederas tadi siang sih, sekarang sudah mulai reda dan entah kenapa keadaan begini justru membuat Lyla mengantuk.

Gadis itu belum benar-benar tertidur saat jam menunjukkan pukul setengah enam sore, bersamaan dengan itu bunyi seseorang yang mencoba menekan  password apartemennya terdengar. Tidak merasa bingung siapa orangnya karena sudah pasti itu Lee Jeno, karena selain dirinya hanya Jeno lah yang tau, Lyla memilih untuk menutupi seluruh tubuh hingga wajahnya dengan selimut.

 Tidak merasa bingung siapa orangnya karena sudah pasti itu Lee Jeno, karena selain dirinya hanya Jeno lah yang tau, Lyla memilih untuk menutupi seluruh tubuh hingga wajahnya dengan selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara pintu ditutup, derap langkah kaki berjalan mendekat sebelum akhirnya pintu kamarnya dibuka tanpa lebih dulu diketuk. Kebiasaan!

"La, tidur?" Suara berat Jeno terdengar, tapi Lyla sengaja tidak menyahut. Gadis itu benar-benar mengantuk sekarang.

Seolah tau kalau Lyla masih mendengarnya alias belum sepenuhnya tidur, Jeno berjalan menghampiri ke ranjang lalu dengan sengaja tengkurap di atas perut Lyla. Kebiasaan Lee Jeno memang suka sekali menindih tubuh orang, tidak sadar diri badannya berat.

"Jenooo" protes Lyla yang terdengar seperti rengekan tidak jelas, sebab mulutnya tertutup dengan selimut.

"Dingin..."

Bukannya merasa bersalah, Jeno justru balik memeluk perut Lyla yang seluruhnya terbungkus selimut. Sejenak membuat pemuda itu merasa hangat.

"Jangan tidur di perut aku, berat!" kepala Jeno didorong oleh Lyla, tapi si empunya justru makin mengeratkan pelukannya.

"Sebentar aja"

Choi Lyla berdecak tapi tidak lagi mendebat, dia membiarkan Jeno tetap disana hingga beberapa menit ke depan. Gadis Choi itu hampir menyentuh dasar mimpi jika saja suara berat Jeno yang teredam selimut terdengar sampai di telinga Lyla.

"La, aku minjam laptop kamu ya buat nugas bentar. Laptop aku ketinggalan di rumah soalnya"

"Iya ambil sana sendiri, abis tuh pergi"

Jeno menggembungkan pipinya sebagai tanda kesal.

"Tega banget pacar sendiri diusir"

"Siapa suruh ganggu!"

"Iya-iya maafin pangeran Jeno ya, sleeping beauty"

Sebelum benar-benar pergi dari kamar itu, Jeno menyempatkan diri untuk mengusap puncak kepala Lyla dengan gemas.

"Jangan lupa bangun."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang