Kalau ditanya apakah Lyla membenci Xiaojun atas apa yang pernah terjadi di masa lalu, jawabannya adalah tidak.
Kesal mungkin iya, tapi Lyla menolak untuk menyimpan kebencian pada siapapun. Terlepas dari itu semua, Xiaojun itu orang yang baik. Dia adalah orang luar pertama yang mengajaknya bermain monopoli dan mengobrol banyak dengan Lyla saat dirinya dan keluarga baru saja pindah, pemuda itu juga yang mengajarinya naik sepeda serta mengobati bagian tubuhnya yang terluka saat jatuh.
Dengan semua momen yang sudah mereka buat selama beberapa tahun ke belakang, mustahil Lyla bisa membenci pemuda itu. Apalagi Xiaojun pernah menduduki posisi orang yang spesial di hati Lyla, meski sampai sekarang ia menolak untuk membahas tentang apapun yang terjadi dua tahun lalu.
Apa yang sudah terjadi di masa lalu biarlah tetap ada di masa lalu, Lyla tidak ingin membawanya ke masa sekarang terlebih masa depannya.
Maka dari itu meskipun masih menyimpan kesal pada sosok Xiaojun, Lyla tidak menolak untuk datang ke apartemen pemuda itu saat ia tau kalau Xiaojun tidak memiliki siapapun yang dikenalnya dengan baik di kota ini selain dirinya.
"Halo, Lyla?"
"Kak Jun?"
"Oh, kamu ngenalin suara aku rupanya"
Bisa Lyla dengar Xiaojun terkekeh pelan sekarang, hanya saja suaranya terdengar berbeda dari biasanya.
"Dapat nomor aku darimana?" Tanya Lyla dingin.
"Soobin, maaf ya nggak sopan"
'Memang iya'. Tadinya Lyla mau jawab begitu tapi tidak jadi saat mendengar suara batuk di seberang sana, sepertinya Xiaojun sedang tidak enak badan.
"Nggak apa-apa. Kenapa nelpon?"
"Mau minta tolong boleh? Datang ke apartemen aku ya?"
"Untuk apa?"
"Aku.." Xiaojun menggantungkan ucapannya, lebih tepatnya dia bingung ingin menggunakan kata apa agar nantinya tidak terdengar lancang. "Butuh kamu"
"Apa?"
"Aku lagi sakit, bisa kamu datang kesini? Temenin aku, aku mohon"
"Kenapa aku? Kak Jun bisa pergi ke rumah sakit kan?"
"Kamu tau aku gimana"
Ah iya, Lyla hampir lupa kalau Xiaojun paling anti sama yang namanya rumah sakit. Dia punya trauma gara-gara ibunya meninggal di rumah sakit setelah sempat dirawat selama hampir sebulan, karena ini Xiaojun tidak pernah mau lagi pergi ke tempat itu jika bukan keadaan mendesak.
"La, kamu denger aku?"
Lyla kembali ditarik pada kenyataan. "Iya, masih"
"Gimana? Kamu mau datang kan? Aku nggak kenal siapapun disini kecuali kamu"
"Iya, aku kesana. Kirimin alamatnya"
Sekarang saat Lyla sudah berdiri di depan unit apartemen Xiaojun, dia tidak yakin apakah ini keputusan yang benar. Rasanya ada yang mengganjal di sudut hati Lyla, namun membiarkan Xiaojun terbaring lemah di ranjangnya sendirian juga bukan tindakan yang benar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides ✓
FanfictionJeno itu tipe pacar yang hard on the outside but soft on the inside. Intinya beda banget deh, Jeno seperti punya dua sisi yang berbeda. Start : 12 Desember 2020 End : 23 November 2021 Copyright ©2020 by ApriLyraa