Masih di tempat yang sama, di depan unit apartemennya, Lyla berdiri menghadap Xiaojun yang kontan tersenyum saat bersitatap dengannya.
"Kak Jun, ngapain disini?"
"Lo kenal, La?" Haechan yang sejak tadi selalu berdiri di sebelahnya bertanya.
Anggukan adalah jawaban untuk pertanyaan Haechan. Netranya tidak lepas memandang Xiaojun dengan jas kantoran juga tatanan rambut yang disisir rapi tersebut, Lyla langsung ingat kalau ini masih jam kantor.
"Aku cuma mau ngasih ini" paper bag yang semula tergantung di gagang pintu Xiaojun ambil, sebelum akhirnya diberikan pada Lyla yang menerimanya dengan wajah bingung. "Tadi aku mampir ke toko cokelat, terus langsung keingat sama kamu. Makanya aku beli, kan kamu suka cokelat"
Disini, Haechan yang tidak tau apa-apa jadi makin bingung dengan situasi. Terlebih dengan keberadaan lelaki asing yang baru ditemuinya hari ini, makanya dia bertanya.
"Dia siapa lo?" Pada Lyla seraya berbisik, tapi sepertinya bisikannya itu bisa sampai ke telinga Xiaojun sebab pemuda itu tersenyum tipis.
"Bukan siapa-siapa" jawab si gadis yang berhasil melunturkan senyum ganteng Xiaojun. "Udah lo balik ke kampus aja sana, bentar lagi kelas mulai nanti lo telat"
"LAH IYA?!" hampir saja Haechan lupa. Dia melirik arloji baru di pergelangan tangannya, oleh-oleh dari orang tuanya saat pergi keluar kota waktu itu. Sebelum akhirnya berkata, "kalau gitu gue balik deh, nggak apa-apa kan gue tinggal?"
"Iya, nggak apa-apa"
Setelahnya Haechan mengangguk, melirik lagi pada Xiaojun dengan wajah penasaran sebelum akhirnya berbalik pergi. Saat sudah memasuki lift yang hanya diisi oleh dirinya sendiri, Haechan mengambil ponselnya di saku jaket. Memilih untuk menelpon temannya, Lee Jeno.
"Oy, lo kenal sama yg namanya Jun?" Tanya Haechan tanpa basa-basi begitu sambungan terhubung.
Yang ditanya bingung, mana Haechan nanyanya nggak pake salam pula.
"Jun siapa?""Nggak tau, Lyla sih manggilnya kak Jun kak Jun gitu. Ciri-cirinya alisnya tebel cuy, iri gua. Tapi tingginya ga seberapa sih, kayaknya masih tinggian gue dikit. Terus gitu---"
Saat Haechan sibuk berceloteh di telpon, dia tidak sadar kalau orang yang diajak bicara tidak fokus mendengarkannya sejak kata Kak Jun keluar dari bibirnya. Karena bagi Jeno, panggilan kak Jun itu tentu tidak asing di telinga.
Xiao Dejun, itu adalah orang yang Lyla panggil kak Jun. Sebagaimana Soobin yang memanggil pemuda itu dengan sebutan bang Jun.
"Ngomong-ngomong, lo kok bisa ketemu si Jun Jun itu?" Tanya Jeno di seberang sana.
"Barusan gue nganterin cewek lo pulang, disuruh Yeji sih. Kayaknya Lyla lagi sakit, dari kelas tadi udah ngeluh perutnya nyeri. Pas sampe depan unitnya eh ketemu sama si Jun itu. Lo kenal ya sama itu cowok?"
"Nggak" sahut Jeno ketus. "Cuma sekedar tau"
"Oh gitu"
"Ngomong-ngomong Lyla sakit apa? Kok dia nggak ngomong ke gue?"
Haechan mengedikkan bahu, tanda tak tau. "Belum kali, nanti juga paling ngabarin"
Langkah lebar Haechan membawanya menyusuri basement setelah keluar dari lift, motor vespa birunya terparkir apik di salah satu slot parkir.
"Udah dulu ya, gue mau balik nih"
"Oh oke"
Setelahnya, sambungan telpon Haechan putus dan obrolan mereka berakhir dengan Jeno yang overthinking.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides ✓
FanficJeno itu tipe pacar yang hard on the outside but soft on the inside. Intinya beda banget deh, Jeno seperti punya dua sisi yang berbeda. Start : 12 Desember 2020 End : 23 November 2021 Copyright ©2020 by ApriLyraa