Two Sides ✓

48| She's Gone

Selamat hari raya idul fitri teman-teman muslim, minal aidzin wal faidzin ya 🙏

Sekalian aku mau ngasih kabar kalau mulai hari ini aku bakal semi hiatus, jadi ga akan update Two Sides dulu 😅 alasannya akhir-akhir ini aku lagi sibuk  banyak tugas besar, mana mendekati UAS juga ditambah lagi dari tgl 17 Mei ini aku mulai magang jadi udh dipastikan ga bakal punya banyak waktu buat nulis.

Aku tetap on Wattpad kok, klo mau interaksi bisa dm aja ya komen-komenan kalian di ceritaku juga bisa aku balas klo aku ada waktu luang. Intinya aku ga bakal ngilang kok, jadi kalian jangan pada ilang juga ya 😫 aku janji bakal segera namatin cerita ini begitu aku balik nanti.

Oke, kayaknya cukup bacotnya. Sekarang selamat membaca, tinggalkan vote dan komentar yg banyak mana tau dari sana aku dapat semangat nulis terus tiba-tiba update di tengah hiatus 😌

Oh iya cek part 47: Heartbreaker dulu ya, mana tau ada yg kelewat bacanya.

**

Siang ini, Xiaojun mendapatkan pesan dari seseorang yang mengajaknya bertemu di kafetaria kantor.

Maka dari itu saat jam istirahat, Xiaojun menunggu orang itu selagi menghabiskan makan siangnya hari ini. Cukup lama ia menunggu kira-kira lima belas menit saat makanannya telah habis, barulah orang itu datang.

Huh, dia yang mengajak bertemu dia juga yang telat!

Seandainya saja gadis itu bukan anak bosnya, pasti sudah Xiaojun omeli nih sekarang. Untungnya Xiaojun masih cukup waras untuk tidak melakukan hal itu. Jadi alih-alih mengomel, dia malah tersenyum paksa pada Park Siyeon yang kini sudah duduk di depannya dengan senyum kepalang lebar. Sepertinya ada suatu hal baik yang terjadi hingga membuat gadis yang kerap kali memasang wajah songong dan dingin jadi lebih manis siang ini.

"Ada apa?" Tanya pemuda itu langsung ke inti, lagipula ia penasaran mengapa Siyeon terlihat begitu senang sekarang.

Seolah bisa membaca arti kebingungan di wajah Xiaojun, Siyeon berkata. "Lo mau tau nggak apa yang barusan terjadi pagi tadi?"

"Hah? Apaan emang?"

"Lyla sama Jeno berantem, mantep nggak tuh?" Jelasnya yang kemudian diakhiri dengan tawa, sungguh ia sangat berbahagia atas hal itu.

"Emang iya, kan Jeno salah paham tuh sama gue dan Lyla"

"Loh? Masa iya? Kok lo nggak cerita sih sama gue?"

"Ini udah cerita"

"Kronologisnya coba, gue mau dengar"

Xiaojun menghela napas dulu sebelum bercerita. Sementara Siyeon dengan ekspresinya yang menggebu-gebu menopang wajahnya dengan tangan, siap mendengarkan.

Maka mengalirlah cerita Xiaojun mulai dari pertemuan tidak sengajanya dengan Lyla di teras minimarket, dia yang mampir ke apartemen Lyla, tindakan hilang akalnya yang mepet Lyla di dapur dan berujung membuat Jeno salah paham karena posisi mereka yang terbilang intim. Semuanya Xiaojun ceritakan pada Siyeon, tanpa terkecuali.