12| Night Market

1.9K 267 15
                                    

"Jeno, Jeno, Jeno!"

"Aw, aw, aw. Kenapa sih, hm?" Tanya Jeno sambil mengusap bahunya yang sakit sehabis dipukul-pukul sama Lyla, sudah jadi kebiasaan gadis itu kalau kelewat excited.

"Yeji bilang katanya malam ini ada pasar malam, lokasinya nggak begitu jauh dari kampus. Kita kesana yuk!"

Sambil mengernyitkan dahi, Jeno bertanya dengan nada sangsi.
"Tumben, biasanya paling males ke tempat-tempat rame begitu"

Lyla menjatuhkan pantatnya di sofa, bersebelahan dengan Jeno yang rebahan disana. Seperti biasa mereka sedang berada di ruang tengah apartemen Lyla sekarang.

"Soalnya jarang-jarang ada pasar malam dekat sini, jadi aku penasaran pengen datang"

"Dimana-mana pasar malam ya sama aja, La. Nggak ada yang istimewa"

"Istimewa kalau kesananya bareng pacar" Lyla tengkurap di atas perut Jeno, gerakannya yang tiba-tiba membuat pemuda itu tersentak. "Lagipula kita nggak pernah ke pasar malam bareng kan?"

Helaian rambut Lyla yang terlepas dari ikatan Jeno sampirkan ke belakang telinganya, sementara satu tangannya yang lain ia gunakan untuk mencubit gemas pipi Lyla.
"Pengen banget ya kesana, hm?"

Kepala Lyla terangguk antusias. "Mau ya, Jeno? Ya ya ya??"

Jeno terkekeh geli, jarang-jarang Lyla bersikap antusias seperti ini. Gadis itu jarang sekali mau diajak kencan di luar, katanya sih mager. Makanya selama ini mereka lebih sering menghabiskan waktu di apartemen Lyla ketimbang pergi-pergi ke luar. Tapi melihat Lyla yang sekarang begitu bersemangat ingin pergi  disertai ekspresi menggemaskannya itu, membuat Jeno tidak tega untuk menolak permintaannya.

"Yaudah iya malam ini kita ke pasar malam"

Lyla langsung bangun dari perut Jeno. "Beneran?!"

"Iya" jawab Jeno disertai anggukan. Pemuda Lee itu ikut merubah posisinya menjadi duduk. "Cium dulu tapi" Jeno tersenyum usil sambil mengetuk pipi kanannya dengan jari telunjuk.

Tanpa berpikir dua kali sebab saking senangnya, Lyla mengecup sekilas bibir Jeno yang membuat si empunya langsung melotot kaget.

"Makasih Jeno, hehe"

"La, tadi kan aku kode minta cium pipi kenapa malah cium bibir?!"

Dengan ekspresi polosnya Lyla bertanya balik. "Jeno nggak suka?"

Oh, tentu saja...
"Suka! Ayo sini deketan biar aku cium lagi, yang tadi belum puas"

Tapi Lyla dengan gesit menghindar sebelum Jeno berhasil meraih tubuhnya.

"Nggak boleh cium-cium, Jeno"

"Huh, dasar curang!"

Memang benar kata Jeno, pasar malam di mana-mana ya sama saja tidak ada yang istimewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang benar kata Jeno, pasar malam di mana-mana ya sama saja tidak ada yang istimewa.

Tempat ini begitu ramai dipadati pengunjung yang datang juga banyaknya stand penjual di kanan kiri jalan. Dan yang paling menarik perhatian Lyla ya, stand makanannya. Ada es krim, es buah, es jeruk, kerak telor, sosis bakar, baso bakar, kentang goreng, berbagai varian sate dan masih banyak lagi yang kalau harus  disebutin satu-satu bisa bikin rahang pegel saking banyaknya.

Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang