63| Unexpected [END]

1.9K 169 71
                                    

Ini lumayan panjang btw, bahkan privatternya aja sampe 3000+ kata 😂 Jadi tolong kasih vote dan komentarnya ya, apalagi ini part terakhir.

Oke, selamat membaca!!

🔞🔞🔞

🔞🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

**

Karena kemarin mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kamar hotel, hari ini Lyla mengajak Jeno untuk jalan-jalan keluar.

Tidak ada agenda pasti sejujurnya, Lyla hanya ingin berjalan-jalan saja sambil melihat-lihat sekitar. Kebetulan tidak jauh dari hotel tempat mereka menginap, sudah bisa ditemui berbagai macam toko yang berjejeran di sepanjang jalan. Dari toko pakaian, toko pernak pernik atau aksesoris, toko souvenir, toko sepatu, toko oleh-oleh, semuanya mereka datangi satu persatu.

Lyla kalau sudah lihat barang-barang lucu pasti langsung lapar mata, jadi tanpa pikir panjang langsung membeli beberapa benda yang ia suka. Kalau Jeno sih memang tipe yang manut saja kemana Lyla melangkah maka dia akan mengikuti. Toh, uang yang dikirim Jessica ke rekeningnya ada cukup banyak, mau mereka foya-foya sekarang pun mungkin tidak akan habis. Terlebih lagi besok pagi mereka harus kembali ke Jakarta, jadi hari ini mau puas-puasin dulu berbelanja dan jalan-jalannya.

"Sini, biar aku bawain," tawar Jeno sambil mengambil plastik juga beberapa paper bag dari tangan Lyla. Sebelah tangannya yang bebas membetulkan posisi topi gadis itu yang agak turun. "Mau kemana lagi abis ini?"

"Ke pantai yuk, dari kemarin pengen ke pantai," ajaknya begitu bersemangat.

Tapi Jeno justru mengerutkan keningnya, merasa heran. "Panas-panas gini? Ini jam dua siang loh, La."

"Ya nanti aja ke bibir pantainya, mungkin agak sorean pas udah nggak terlalu panas lagi. Aku mau nyari es kelapa nih, haus."

"Oh, ya udah kalau gitu."

Berhubung posisi Lyla berada di bahu jalan, Jeno langsung inisiatif mengganti posisinya ke sebelah kanan gadis itu saat dilihatnya dari kejauhan motor yang hendak melewati mereka. Sebelah tangannya yang bebas merangkul bahu gadis itu agar tidak sampai hilang, masalahnya jalanan yang mereka lewati ini lumayan sempit dan ramai. Mungkin karena sudah memasuki musim liburan.

"Mau?"

Gadis itu menyodorkan cumi panggang di tangannya ke mulut Jeno, yang kemudian langsung digigit sedikit olehnya. Melihat adanya noda bekas bumbu cumi di sudut bibir sang pacar, Lyla langsung telaten membersihkannya dan menyekanya dengan tisu.

"Ngomong-ngomong, sehabis liburan kita ini kamu bakal langsung pulang kampung dong?"

Daging cumi yang ada di mulutnya Lyla telan dulu sebelum kemudian menjawab, "Nggak langsung sih, Je. Paling beberapa minggu ini bakal di apartemen dulu, puas-puasain pacaran sama kamu sebelum nantinya pulkam."

Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang