Xiaojun masih ingat kali pertama ia bertemu dengan Choi Lyla itu adalah dua belas tahun silam.
Dulu Lyla hanyalah bocah SD kelas dua yang baru saja pindah dan menetap ke daerah mereka bersama dengan keluarganya, kebetulan sekali rumah yang keluarga Choi tempati itu hanya berjarak dua rumah saja dari rumahnya. Dengan kata lain, mereka tetanggaan.
Di sore hari, Soobin dan Xiaojun sering kali main bola bersama di lapangan dengan anak-anak kampung lainnya juga. Semuanya berbaur akrab meskipun usia mereka terpaut cukup jauh, seperti Soobin dan Xiaojun misalnya yang berbeda enam tahun. Waktu itu Soobin bahkan belum masuk sekolah dasar, sementara Xiaojun sudah mau lulus SD.
Nah karena sering main bareng itulah Soobin dan Xiaojun jadi makin dekat, ditambah lagi mereka tetanggaan dan sering main PS bareng di rumah Soobin. Gara-gara itu juga Xiaojun bisa kenal dengan Lyla, dan alasan dirinya sering main ke rumah keluarga Choi juga adalah karena ingin melihat Lyla.
Tidak seperti anak-anak perempuan lain yang suka bermain bersama temannya di luar, Lyla yang pada dasarnya memang agak pemalu memilih untuk bermain di rumah saja. Mungkin juga karena masih terbilang baru makanya Lyla begitu canggung jika berbaur dengan anak perempuan seusianya. Padahal aslinya Lyla tidak setertutup itu kok, dia hanya gampang merasa canggung dan kikuk kalau belum kenal. Kalau sudah akrab juga bakal keliatan sisi lainnya yang orang-orang akan berkata, 'Wah, ternyata Lyla bisa gila juga ya? Gue pikir pendiam'. gitu.
Singkat cerita, dari yang awalnya berteman dengan Soobin lama- kelamaan Xiaojun jadi bisa berteman pula dengan Lyla. Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, Lyla benar-benar canggung saat pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Xiaojun. Dia tidak banyak bicara, jika ditanya hanya menyahut sekedarnya, kadang pula hanya menjawab dengan anggukan atau gelengan kepala. Sulit sekali rasanya mengakrabkan diri dengan Lyla, apalagi Xiaojun juga bukan tipe orang yang banyak bicara.
Tapi mungkin karena sudah terlanjur tertarik dengan Lyla, Xiaojun pun berusaha keras untuk mengajaknya mengobrol atau kadang bermain sepeda bersama. Ah, bahkan dulu yang mengajari Lyla bersepeda itu Xiaojun loh.
Sepertinya mulai dari saat itu Lyla bisa lumayan santai jika bersama dengan Xiaojun, mungkin juga karena dia sudah merasa nyaman dengan pemuda itu. Ditambah lagi Lyla bisa dapat hobi baru, yaitu bersepeda. Jadi dia tidak harus seharian berada di rumah karena bingung ingin melakukan apa saat di luar ruangan.
Seperti kebanyakan anak-anak pada umumnya saat baru belajar naik sepeda, tidak jarang Lyla terjatuh hingga lutut dan sikunya terluka. Gara-gara itu Xiaojun harus menggendong Lyla kecil yang menangis sesegukan di punggungnya sambil meperin ingusnya ke baju Xiaojun, dan jika sudah seperti itu ia akan berpura-pura kesal hingga kemudian berhasil membuat Lyla kembali tertawa.
Bisa dibilang kenangan masa kecil mereka cukup indah, hanya saja kejadian beberapa tahun ke belakang membuat hubungan keduanya menjadi renggang.
Saat Lyla baru naik kelas dua SMA dan Xiaojun sudah jadi mahasiswa semester lima, mereka memutuskan untuk menjalin hubungan. Orang yang tau tentang hubungan mereka bukan hanya teman masing-masing, bahkan sampai kedua orang tua pun tau akan hal itu dan mereka sangat mendukung.
Tidak ada masalah yang berarti di antara mereka, mungkin bertengkar sedikit ya ada tapi tidak sering. Lyla adalah tipe orang yang menghindari konflik, sementara Xiaojun yang sudah jauh lebih dewasa paling anti dengan pertengkaran-pertengkaran yang membuatnya pusing kepala. Maka dari itu hubungan mereka adem ayem saja dalam kurun waktu satu tahun.
Sampai akhirnya hari itu datang.
Hari dimana Lyla datang kepadanya dan berkata akan menempuh pendidikan di luar kota setelah lulus SMA, mendengar hal itu Xiaojun tidak terima. Dia menentang keras keputusan Lyla yang secara tidak langsung akan membuat mereka harus menjalani hubungan jarak jauh, Xiaojun tidak bisa melakukan hubungan semacam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides ✓
FanfictionJeno itu tipe pacar yang hard on the outside but soft on the inside. Intinya beda banget deh, Jeno seperti punya dua sisi yang berbeda. Start : 12 Desember 2020 End : 23 November 2021 Copyright ©2020 by ApriLyraa