56| Rencana Liburan

842 119 5
                                    

Setelah menerima pesan dari Jeno, Lyla yang semula duduk di atas ranjang menghadap layar laptop itu buru-buru meloncat turun dan setengah berlari ke pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menerima pesan dari Jeno, Lyla yang semula duduk di atas ranjang menghadap layar laptop itu buru-buru meloncat turun dan setengah berlari ke pintu masuk. Lyla hanya tidak ingin Jeno menunggu terlalu lama di sana.

"Kok nggak langsung masuk aja sih, biasanya juga gitu." Lyla berkomentar setelah Jeno memberikan satu pelukan padanya sebelum menuntunnya masuk ke apartemen.

Respon pertama yang Jeno berikan adalah sentilan jari di kening Lyla, "Lupa ya, kamu kan belum ngasih tau aku password barunya."

"Oh iya," dengan itu Lyla kembali menghampiri tombol password yang ada di depan dan menggantinya lagi dengan yang biasa ia dan Jeno gunakan.

"Password-nya udah ku ganti sama yang lama." katanya kemudian.

Jeno yang kini duduk di atas ranjang Lyla menggangguk mengiyakan, matanya melirik pada layar laptop yang menyala juga beberapa buku yang jika Jeno tidak salah tebak itu adalah buku dari perpustakaan kampus.

"Lagi belajar ya?"

Gadis Choi itu kembali ke posisi awalnya di tengah ranjang sebelum kemudian mengangguk. "Iya, besok aku masih ada UAS. Kamu udah selesai?"

"Udah tadi. Gila aja sih, La. Aku UAS loh sampai tiga matkul hari ini."

"Berarti ini kamu baru pulang ngampus?"

"Iya, baru banget. Sebenarnya kelas aku berakhirnya jam enam sore, tapi karena tadi siang kelasnya diundur alhasil aku baru bisa pulang jam tujuh malam."

"Duh, kamu pasti capek banget." Satu tangan Lyla terulur untuk mengusap rambut biru Jeno yang agak lepek. "Mau aku bikinin susu cokelat nggak? Atau kamu maunya teh hangat?"

Namun Jeno menolak dengan gelengan kepala. "Nggak usah, kamu belajar aja. Biar aku sendiri yang bikin."

"Oke."

Kali ini gantian Jeno yang mengusap rambut Lyla, sebelum kemudian bangkit dari duduknya lalu berjalan menuju dapur berada.

Hanya saja ada satu hal yang baru Lyla sadari, ekspresi Jeno terlihat sedih meski kerap kali mengumbar senyum saat bertemu tatap dengannya. Lyla sempat berpikir kalau Jeno hanya kelelahan setelah menyelesaikan UASnya, tapi sepertinya tidak begitu.

 Lyla sempat berpikir kalau Jeno hanya kelelahan setelah menyelesaikan UASnya, tapi sepertinya tidak begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang