37| Kiss on the car

1.7K 152 39
                                    

Hari demi hari berlalu, tidak ada yang spesial selama itu. Yang ada hanya Lyla yang semakin sibuk dengan tugas besar di akhir semester, juga Jeno yang tidak jauh berbeda. Ditambah lagi dia terpaksa rutin latihan bola buat lomba porseni.

Gara-gara itu juga keduanya semakin jarang bertemu, bahkan sekedar mengabari saja tidak sempat. Ya beginilah nasib orang pacaran dengan status mahasiswa, tugas nomor satu pacar nomor sekian. Tapi mereka tidak berantem kok, hanya tidak punya waktu bertemu saja. Apalagi sekarang sudah mendekati ujian final, biasanya tugas semakin banyak dan berat.

Padahal baru juga semester empat, belum aja ketemu semester tua dijamin deh tiap helaan napas isinya keluhan doang. Apalagi Choi Lyla adalah insan yang gampang sekali mengeluh atas segala hal, tapi untungnya meskipun begitu tugasnya tetap selesai tepat waktu.

"Ini dosen kapan keluarnya sih?" Bisik Lyla pada Yeji yang hari ini duduk di sebelah kanannya.

Gadis itu tidak henti menatap arloji di pergelangan tangan sejak satu jam yang lalu, gelisah sekali rasanya sampai-sampai kakinya di bawah sana tidak mau berhenti bergerak.

Yeji melirik sekilas pada Lyla lewat ekor matanya, sebelum kemudian balas berbisik. "Nggak tau, jamnya udah habis padahal"

"Ck, betah banget ngocehnya!" Si gadis Choi berdecak frustasi, namun masih dengan suara pelan.

Seharusnya, kelas mereka ini berakhir sepuluh menit yang lalu. Tapi entah terlalu bersemangat apa gimana dosen yang mengajar terus saja mengoceh ini itu, bahkan pembahasannya saja sudah melenceng cukup jauh dari materi.

Padahal sore ini jamnya Jeno tanding bola, setengah jam yang lalu Jeno mengabari bahwa timnya masuk tahap final. Lyla ingin datang setidaknya sebentar untuk memberi support pada sang pacar, tapi dia malah terjebak disini tanpa bisa melakukan apa-apa selain duduk gelisah layaknya orang terkena wasir.

"Diem kek lo!" Tegur Yeji greget sendiri melihat temannya tidak bisa duduk dengan tenang.

Lyla mendengus kesal. "Pertandingan Jeno bentar lagi selesai nih, mana gue udah janji mau nonton pula"

"Ya mau gimana? Kecuali lo keluar duluan dari kelas"

"Gila apa?!"

Yeji terkekeh pelan, sejak tadi mereka bicaranya juga masih bisik-bisik. "Nggak apa-apa telat yang penting lo datang, tenang aja nanti gue anterin lo ke GOR"

"Bener ya?"

"Iye. Asal lo diam bentar astaga pusing gue liat lo gelisah nggak bisa diam gitu"

"Hehe. Oke, Ji."

Dan selama beberapa menit ke depan, Yeji berhasil membuat Lyla duduk tenang. Badannya aja sih yang tenang, kakinya di bawah sana masih bergerak gelisah meski tidak separah tadi.

Yang ada di pikiran Lyla sekarang adalah apakah Jeno bakalan marah padanya karena terlambat datang, padahal tadi malam Lyla sudah janji bakal nonton di tribun paling depan untuk men-support Jeno.

Hm, semoga saja tidak.

Hm, semoga saja tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang