30| Late Night Drive

1.1K 141 12
                                    

Malam ini Lyla tidak bisa tidur, sepertinya insomnia.

Itu disebabkan karena dia nekat meminum tiga cangkir kopi sekaligus. Niatnya memang supaya kuat begadang karena Lyla ada tugas yang harus dikumpul besok pagi, masalahnya dia lupa dan baru sempat mengerjakannya tadi malam sekitaran jam sembilan. Karena waktunya yang mepet, yaudah Lyla nekat minum kopi segitu banyak.

Dan saat tugasnya selesai di sekitaran  jam satu pagi, niatnya ingin tidur eh malah tidak bisa. Bukannya ngantuk Lyla malah berdebar efek menenggak tiga cangkir kopi sekaligus.

Lyla gelisah, sudah berulang kali dia merubah posisinya untuk mencari tempat ternyaman tapi tetap saja matanya tidak bisa diajak berkompromi.

Mendengus kesal, gadis itu turun dari ranjang lalu mulai berlari-lari kecil di sekitaran kamarnya. Tidak hanya itu Lyla juga melakukan serangkaian olahraga seperti sit up, push up, sampai lompat-lompat tidak jelas dengan harapan saat tubuhnya kelelahan dia akan segera mengantuk.

Tapi yang didapat bukannya ngantuk Lyla malah ngos-ngosan di lantai kamarnya.

"Ini nggak berhasil!"

Jam di ponselnya telah menunjukkan pukul 01:49 AM, dan besok dia ada kelas pagi sekitar jam 8. Kalau Lyla belum bisa tidur sekarang, ia takut akan bangun kesiangan besok. Kan rugi udah begadang ngerjakan tugas sampai subuh eh tidak diterima dosen karena datang terlambat, parah lagi kalau dia sampai tidak bisa tidur hingga keesokan harinya. Jadwal besok lumayan padat, Lyla punya tiga kelas dan salah satunya ada dosen killer dan tukang julid kalau ada mahasiswa yang datang terlambat atau tidak fokus saat belajar. Lyla tidak ingin itu sampai terjadi padanya.

Bingung harus melakukan apa, gadis Choi itu mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas meja belajar sambil menimbang-nimbang apakah dia harus menghubungi Jeno. Karena biasanya kalau dia lagi susah tidur, Lyla akan mengajak Jeno telponan ngobrolin apa saja yang bisa jadi topik bahasan. Dan berakhir Lyla ketiduran saat pemuda itu menyanyikan sebuah lagu sembari memetik gitar kesayangannya.

Kalau boleh jujur suara Jeno sebenarnya nggak bagus-bagus banget sih, tapi karena gitarnya bisa ia mainkan dengan baik suara pas-pasannya jadi termaafkan. Lyla suka setiap kali Jeno menyanyi untuknya.

Jadi, haruskah dia telpon Jeno sekarang?

"Tapi akhir-akhir ini Jeno sibuk, jam segini pasti dia udah tidur karena kelelahan"

Lyla mengacak rambutnya frustasi, saking bingungnya harus melakukan apa. Tapi kalau tidak menelpon Jeno ia tidak tau harus dengan cara apa lagi agar ia bisa tidur malam ini, Lyla tidak ingin kesiangan keesokan harinya. Maka dari itu dengan mencoba peruntungan serta berharap pemuda itu belum tidur, Lyla menelpon Jeno sambil harap-harap cemas.

Kalau semisal tidak diangkat ya sudah, Lyla pasrah. Dia juga tidak ingin mengganggu tidur Jeno, tapi kalau semisal---

"Lyla, kenapa?"

Ah, Jeno belum tidur rupanya. Lyla bisa tau karena suara bangun tidurnya Jeno tidak seperti ini.

"Belum tidur ya?" Tanya Lyla sekedar berbasa-basi.

Pemuda itu terkekeh pelan di ujung sana. "Belum, aku baru selesai ngerjain maket ku nih"

"Di studio?"

"Nggak, kosan bang Mark. Dekat kok sama kampus"

Pantas saja Jeno tidak kemari hari ini, rupanya dia ngungsi ke kosan Mark.

"Kamu kok belum tidur?" Jeno balik bertanya padanya.

"Nggak bisa tidur"

"Kok gitu?"

Two Sides ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang