Pemuda berjaket abu-abu bergegas keluar rumah dengan segala emosi yang terpendam. Bagaimana bisa sang papah mengingkar janji, Aksa benar-benar marah. Katanya fasilitas di sita selama seminggu dan sekarang udah hari ke tujuh di jam 07.15wib. Papahnya juga tadi pagi sudah pergi kerja duluan dan belum sempat memberiikan black cardnya serta kunci mobil.
Sepanjang perjalanan menuju sekolah ia terus mengumpat dan menyumpah serapah, masa bodo kalau itu bokap sendiri. Padahal tadi malem udah Aksa ingetin besok harus udah di kembaliin semua fasilitasnya, tapi ternyata Romeo sudah berangkat kerja di pagi hari.
"Dasar tua bangka."
Sesaat kemudian ia mulai tenang. Mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata, tak berselang lama bibir tipisnya terangkat membuat pemuda itu bertambah manis. Merasa bingung dengan diri sendiri mengapa seperti ini.
"Apaan sih gue."
Tersenyum lagi di balik helmnya saat mengingat momen semalam, berdecak kesal saat mengingat wajah imut gadis itu ketika makan.
***
Seperti biasa, namanya juga Most Wanted seantero baru liat batang idungnya doang juga pasti udah di hebohin. Tapi Aksa tetap lah Aksa, berjalan tenang dengan muka datarnya tanpa menghiraukan misuh-misuh yang ada. Walau pun risih tapi Aksa ngga masalah, toh itu hak mereka dan selama mereka ngga ngeganggu kehidupan pribadinya its fine.
"Beruntung banget Shakilla bisa di sukain sama gue, kalau nolak sih parah banget..." ucap pemuda itu dalam hati.
Aksa berdehem, mengatur mimik wajahnya sebelum membuka pintu basecamp.
"Welcome to basecamp ganteng..." goda Jojo mengerling centil.
"Najis." umpat Kemal yang berada di sebelah pemuda itu.
Venus memicingkan mata, menatap lekat temannya. "Ehh, romannya bahagia ngga sih. Liat tuhh liat." kompornya.
Seisi ruangan reflek menatap Aksa. Jadi mmandang pemuda itu heran, benar ada yang beda di sini. Walau masih sama datar, tapi tatapan Aksa lebih ke kalem dari pada dingin.
Venus bersidekap kedua dada. Masih memperhatikan Aksa yang sudah duduk. Mendadak teringat ucapan sepupunya semalam yang bercerita soal temannya.
"Wihhh iyaaa." heboh Saga. "Abis menang lotre anjir nih pasti." katanya yang mendapat tendangan dari Aksa.
"Ga, lo kalau mau senyum ya senyum aja anjir, jangan di tahan gitu." ucap Kemal. "Jatohnya jadi kaya psycho asli."
Fyi : panggilan Aksa dari anggota Gral itu Ga, sedangkan panggilan Aksa dari orang sekitarnya itu Sa. Ga itu di ambil dari Deovangga, jadi jangan pusing ya apalagi ngira gua typo karna emang sengaja.
Nah untuk Saga, anak Gral manggil dia itu Sa, di ambil dari nama depan. Ok?
Aksa berdecak. "Berisik anjing." katanya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA [END]
RomanceKetua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim. Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...