{13} Berbeda

1.2K 75 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



-Guildgral inti-


Kemal : semangat bro!

Jojo : goodluck dede^.^

Venus : lo keren!

Raka : semangka

Ajun : semangat kaka:*

Kemal : bisa kompak begitu anjir

Saga : kalau menang jgn lupa ya

Jojo : kuaci ya Ga

Kemal : belum jg apa" tai, main minta jatah nya aja

Aksa menggeleng kepala heran, kemudian tersenyum tipis. Hanya smangat dari mereka yang selalu ia harapkan sebelum lomba.

Aksa : thanks

"Kan cuma gini doang bales nya. Hobby bgt ngecewain eskpetasi." gerutu Jojo di sebrang sana.

Di sisi lain pemuda tampan tengah terduduk tenang. Lima menit sebelum lomba, ponsel peserta akan di ambil. Para petugas mulai berkeliling untuk mengambil dan memasukan nya ke dalam sebuah kotak.

Vanessa : goodluck Sa!♡

Aksa : lo jga

Aksa mematikan ponsel nya yang berlogo apple, memasukan ke dalam kotak yang di sodorkan petugas.

"Loh?"

Ia mendongakkan kepala, menatap seorang bapak-bapak yang sudah berumur tapi masih telihat gagah persis seperti sang papah.

"Ini anak nya Romeo kan?" ucap pria itu sekali lagi.

Aksa menyingitkan alis, kemudian mengangguk pelan.

Melihat respon Aksa yang kebingungan membuat nya terkekeh. "Ini om Hendrik, Inget?"

"Om dateng waktu peresmian store kamu di daerah Kemangi Barat. Om juga dateng di peresmian perusahaan papah kamu pas kamu masih kelas 1 SMA."

Melihat Aksa masih tak terdiam membuat bapak-bapak itu membuka lagi mulut nya.

"Yang itu loh, yang ngajak kamu ke club malem sampe papah kamu marah." timpal nya di akhiri dengan candaan.

Aksa mengerjab, kemudian mengangguk mulai ingat. Jelas itu tak akan pernah ia lupakan, papah nya marah sampai seminggu tak di kasih fasilitas. Selain itu di sana juga ia mulai kenal dengan Arion. Dan untung nya om Hendrik ini bertanggung jawab memberikan Aksa mobil untuk di pakai selama fasilitas nya di sita.

"Oh, iya om saya inget." ucap Aksa sopan.

"Kata Romeo kamu bandel. Tapi liat kamu di sini, om jadi percaya sama omongan nya." ujar Hendrik terkekeh.

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang