{48} Kesempatan Ara

838 60 3
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ara memandang sinis kedua pemuda di depannya, berdecak kesal saat mereka tidak menghiraukan rengekkannya sedari tadi. "Bang, ikut yaaaa. Suntuk aku tuh di rumahhh."

Ajun kekeh menggeleng. "Ngga ada kawan kamu di sana. Cowok semua gitu, mau genit-genit hah?!"

Gadis SMP itu mencibir pelan. "Engga ihhh..." rengeknya. "Mau ikut doang sekalian refreshing." alibinya.

Raka mengangkat kepala, memandang Ara heran. "Refreshing apanya buset, orang mau tanding basket refreshing dari mana." dumelnya.

"Ngeliat cogan kan refreshing juga namanya..."

"Kannn, kann." sahut Ajun membuat gadis itu meringis. "Udah ah, belajar aja sana. Minggu depan udah ujian juga."

"Bang," kesal Ara. Mengacak rambutnya frustasi. "Aku mau semangatin kalian, sumpah beneran. Kalau ada aku pasti tim kalian menang, percaya deh."

"Lo kalau mau ngibul gituan sama bocah SD anjir jangan sama kita." decak Raka. Menghela nafas panjang menatap gadis itu. "Yaudah iyaa."

Ara mengerjab. "Sumpah?? Demi apa? Aaaaa! Yeeeyy." pekiknya kegirangan. Menaiki sofa dan meloncat-loncat.

"Monyet lepas dari mana sih." gumam Ajun.

"Buruan siap-siap bentar lagi Andre jemput." titah Raka. Sesaat kemudian tersentak sadar, "Ohhhh pantes mau ikut, dasarr centill!"

"Nyenyee." ejek Ara tertawa puas. Bersenandung ria menuju kamarnya.

Shakilla yang baru sadar dari alam mimpinya menguap, merenggangkan otot-otot sembari turun dari tangga. "Jam berapa sih."

Kedua pemuda yang duduk di sofa menoleh. Ajun langsung memandang gadis itu sinis. "Anak gadisss. Bagus ya baru bangun, mau jadi apa kamu hah??"

"Dihh, jangan sok cosplay jadi mamah lo." Ketus Shakilla. Menggeser paksa Raka membuat sang empu menggerutu. "Kalian jadi tanding basketnya?"

"Jadi, doi lo kan kaptennya. Nggak mau nonton?" tanya Raka.

Shakilla langsung menoleh. "Tau dari siapa anjj??"

"Halah, udah ketauan segala mau di sembunyiin." dumel Raka. "Harusnya ada pajak jadian ngga sih, Jun."

Ajun mengangguk. "Pulang tanding traktir di cafe yang baru buka itu ya. Deket hotel Aston itu lohh." ucapnya.

Shakilla berdecak. "Nggak-nggak, enak aja." sahutnya. "Mau beli album One Direction gue."

Raka mencibir pelan, sudah ia duga hal itu akan terjadi setelah semalaman gadis itu uring-uringan menatap album One Direction di internet.

***

Shakilla merapihkan rambutnya sekali lagi, menyemprot parfum beberapa kali lalu tersenyum di depan cermin. "Cantik banget anjir gue..."

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang