Ketua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim.
Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...
Happy New Year semuaa! Berdoa sama-sama yuk semoga 2021 corona ilang di negri kita!
Btw apa harapan kalian di 2021?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aksa tengah makan dengan tenang, di meja makan yang cukup untuk enam orang tapi hanya diri nya sendiri yang makan. Kesepian, sudah pasti.
Akhir nya Aksa sampai di masa ini, masa dimana teman-teman nya punya kesibukan sendiri dan dia cukup sadar diri untuk tidak mengganggu mereka.
Selesai makan pemuda itu beranjak dari kursi, mengurungkan niat saat ponsel nya berdering dam terpampang jelas nama sang sepupu di sana. Sampai lupa bahwa dulu Aksa ketika bosan selalu ke rumah Byra, tapi ia mulai menyadari semakin dewasa ia tak mau banyak merepotkan keluarga Byra.
"Aksaa!"
Malah kaya nya makin dewasa gadis ini yang selalu merepotkan nya.
"Biasa aja ngga bisa?"
"Ih bawel deh,"dumel Byra. "Jemput gue sama Shakilla pliss."
Pemuda itu menyingitkan alis. "Dimana."
"Di perpustakaan tengah kota. Ngga bawa kendaraan, soalnya tadi ke sini nebeng Raka sama Ajun."
Bohong itu miskah.
"Ada-ada aja sih."
"Ihh cepetan kasian Shakilla dia laper kata nya."
"Apa kil?"
"Iya, sutt...tenang aja dia pasti mau kok."
Terdengar ocehan dari Byra yang samar-samar, kadang terdengar juga suara Shakilla yang seakan ngomong enggak.
"Hallo."
"Aksa denger ngga sih!"
Aksa mengerjab. "Iya gue jemput."
"Buruannn.Gue tutup yaa byee."
Tutt.
Aksa mengulum senyum kecil, mengambil hoodie dan mengambil kunci mobil nya di atas meja. Bergegas keluar rumah dengan semangat.
***
"Dia mau?"
Gadis cerewet itu mengangguk. "Tumben dia manut ya, biasa nya ngomel dulu sebelum jemput." kata Byra.
Shakilla terkekeh. Kembali menyeruput es dingin nya sambil bermain ponsel.
"Kenapa sih bisa diem-dieman sama Raka, Ajun? Padahal kan susah Kill ngga ada mereka, ngga ada ojekan gratis gitu." oceh Byra.
Shakilla mendesah berat. "Ngga tau ah males."
"Aneh sumpah liat kalian marah-marahan. Yang udah biasa sama-sama sekali nya pisah pasti aneh keliatan nya. Jujur gue mah ni ya, penurut pandangan gue."