{21} Deja-Vu (2)

1K 78 3
                                    

Pandangan songong terpampang jelas di setiap wajah musuhnya tanpa absen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pandangan songong terpampang jelas di setiap wajah musuhnya tanpa absen. Dengan gayanya yang songongable ketua Carlavet berdiri paling depan, memegang sepuntung rokok dan sesekali mengisapnya.

"Lawan yang itu tuh, sepadan sama ukuran lo." ujar Saga kepada Jojo sambil menunjuk pemuda yang tengah mengupil.

Sontak pemuda berambut ikal itu menatap jijik. "Kalau gue kena upilnya gimana?"

Saga meringis. "Ya-"

"Woi badan kecil!" teriak
pemuda yang di tunjuk Saga tadi.

Jojo mendelik, beralih menatap musuhnya tak terima. "Nyindir gue lo?!" masalahnya memang badan dirinya sendiri yang terlihat kecil diantara yang lain.

"Ngerasa? Bagus dong HAHAHA." timpal salah satu anggota Carlavet dengan nada mengejek.

"Ngga sadar diri buset." gumam Jojo.

Venus merenggangkan jari-jari tangannya. "Ngga bisa di biarin nih Jo." katanya berancang-ancang.

Aksa berdecak, menatap malas satu persatu manusia di depannya dengan intenst. "Banyak bacot." sentaknya membuat semua jadi menatapnya.

"SERANGGG!"

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Apa lo liat-liat! Ganteng gue?"

Bugh!

"Sial." umpat Kemal saat lawannya mendapat celah.

Krek.

"Kan, Lo kan tadi yang ngatain gue kecil." ucap Jojo. Memandang remeh sambil asik memutar tangan lawannya ke belakang hingga merintih.

Pemuda itu meringis. Masih berusaha untuk terlihat tegar, "Anjir! Lo mau gue kasih upil?"

Bugh!

"Anjing." umpat Saga saat melihat Raka di pukul dari belakang.

Bugh!

Bugh!

"Rak, piting kepalanya." titah Saga yang di angguki Raka.

Bugh!

"Ett bagi dua..." elak Kemal saat lawannya hendak menyerang namun ia berhasil menghindar. "Eh, ngga kena..." seringainya.

Ajun melotot. "Apa-apaan nih pake pisau kecil hah?!" katanya galak.

Pemuda di depannya terkekeh. "Why not?" jawabnya tersenyum miring. "Ini gue baru beli, kira-kira bisa sih nembus ke bagian dalem tulang lo."

"Halahh." sahut Ajun. Merasa tenang karna dulu Senseinya pernah mengajari melawan saat lawan menggunakan senjata tajam. "Yokk maju yokk, gue pintesin pala lo sampe botak."

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang