Ketua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim.
Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saga : gue udah di depan rumah lo nih
Aksa : bntr lg turun
Semenjak pertengkaran dan ucapan papanya kemarin malam, Aksa benar-benar memilih menyerahkan semua asetnya daripada keluar dari Guildgral. Melepaskan keluarga? Baginya itu tidak mungkin.
Saga yang tengah berkaca di cermin mobil menoleh ke rumah depan. Menatap seorang gadis yang memakai seragam sama dengannya, kemudian menyingitkan alis ketika melihat juga dua pemuda yang tak asing di penglihatannya.
"Woi!"
Raka yang hendak membuka pintu mobil mengglonjat kaget, menoleh ke rumah depan sambil memicingkan matanya. "Eh, woi!" sahutnya membuat Ajun yang mendengar ikutan menoleh.
Shakilla yang sudah berada di dalam mobil jadi menurunkan kaca. "Pada ngomong sama siapa?" tanyanya sambil sibuk memakai sabuk pengaman.
Ajun jadi tersentak kaget, segera masuk ke dalam mobil dan menyuruh Raka segera cepat. "Hah?" beonya. "Ohh, itu abang cilok yang sering mangkal di depan lewat."
Gadis itu menyeringit. "Perasaan si abangnya nggak pernah masuk perumahan." gumamnya yang sengaja di abaikan Ajun. Pemuda tersebut mulai menghidupkan mesin mobil, segera pergi meninggalkan rumah karena jika tidak mereka akan terlambat.
Kalau cuma bertiga di dalem mobil itu pasti selalu ngga bisa tenang. Kaya, ada aja gitu yang di ributin. Kata Raka kalau mobil tenang tanpa keributan perjalanan jadi hampa dan ngga bergairah.
"Rak, bagi lah jangan sendiri-sendiri." ucap Shakilla menoleh ke belakang.
Raka yang baru membuka mulut jadi mendongak. "Nih, jangan banyak-banyak." kata nya sambil menyodorkan sekotak dessert.
Gadis itu mencibir. "Iyaa." sahut nya mengambil kotak tersebut. Kemudian tersenyum jahil, ngapain juga ngikutin kata Raka yakan?
Dengan sengaja Shakilla menyendok dessert nya dengan sendokan penuh, Raka yang melihat sontak melotot tak terima.
"Kila! Dessert gue mamahhhhh."
"Berisik anjir." sewot Ajun. Menoleh ke belakang dengan kesal karna konsentrasi menyetir nya terganggu.
Shakilla tercengir. "Ngga sengaja sumpah..."
Ajun menoleh. "Jangan kaya orang miskin deh." kata nya ikut menyendok dessert yang tinggal satu suapan.
Raka yang merasa terkhianati menggeleng tak percaya. "Setega itu kamu mas?"
Ajun yang baru hendak menelen dessert nya hampir di muntahkan, Shakilla yang tengah memainkan ponsel jadi oleng kalau saja ponsel nya tidak ia tahan. Kaya...jijik banget Rak denger nya.
"Loh kok berenti?" tanya Raka bingung. Menoleh ke samping menyecek keadaan sekitar.