Ketua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim.
Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, ditambah ketus dan irit ngomong yang bikin s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa di vote ya temen-temen, gua nungguin nih:(
Aksa tengah berkutat dengan soal-soal olim nya. Sehari lagi lomba itu akan berlangsung, partner lomba nya pun hampir tiap malam mengirim kabar mengingat kan untuk terus belajar membuat Aksa jengah. Ingin memblokir kontak nya namun ragu karna kadang ia juga memerlukan bantuan gadis itu.
"Hei."
Aksa mendongak menatap siapa yang datang, reflek menghela nafas seakan bukan ini yang ia harap kan.
"Pulang sekolah bu Arum minta waktu buat ngebahas lomba besok." ujar Vanessa sambil mengeluarkan buku-buku.
Pemuda itu mengangguk. Kembali melanjutkan kegiatan nya tadi.
Vanessa jadi menatap nya, kemudian menyodorkan sebotol teh dingin. "Santai aja jangan serius-serius banget."
Aksa menoleh. "Thanks." kata nya. Mengambil air tersebut dan meminum nya.
Gadis itu tersenyum kecil. Kembali menjawab latihan-latihan soal sambil sesekali melirik pemuda di samping nya.
***
"Berisik lagi gue tampol ya." ujar Shakilla geram sendiri. Karna ini sangat penting untuk menentukan apakah diri nya atau Ines yang akan membeli dessert.
Byra mencibir. "Sering marah cepet tua ege."
"Bodo." jawab gadis itu acuh membuat Byra melotot tak percaya.
Kemudian Byra mendesah berat. Merasa bosan ia menoleh ke arah teman nya. "Re, beli cilok aja yuk."
Rebeca dan Byra jadi saling melirik. "Lo berdua kalau udah kena drakor lupa dunia. Kena syndrom drakor baru tau rasa." ujar Byra kesal. Padahal drakor apa enak nya gitu ya, enakan lagi anime kalau kata Rebeca.
Ines yang lagi serius menonton jadi terbahak, di ikuti Shakilla yang sudah tak fokus dengan drama nya.
"Sok tau banget lo bocil. Udah deh sana." ucap Ines melirik sekilas. Merasa benalu satu ini sangat caper dengan mereka berdua.
Byra melotot. "Solimi banget sih?!" ujar nya tambah kesal. Rebeca yang melihat cepat-cepat menarik tangan gadis itu dan membawa nya menuju kantin.
Tak lama suara meja terdengar. Shakilla reflek menggebrak meja nya. "KANNN."
"GUE BILANG JUGA APA INESS."
Ines mengusap wajah nya keruh. "Shit." umpat nya.
"DESEERT IM COMING." Shakilla tersenyum kemenangan. "Filling good lakasut." ujar nya menatap Ines dengan menaik turun kan alis.