{11} Because bolu

1.1K 84 1
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis berswiter hijau tersenyum lebar, nemerima plastik berwarna putih tersebut sambil membungkuk. "Makasih pak." ujar nya yang di balas oleh si bapak pengirim.

"Mah!" teriak Shakilla. Menenteng plastik makanan itu ke ruang tv. "Tumbenan delivery?"

Tiara mendelik. "Siapa yang delivery?"

Shakilla menyeringit, mengangkat sekantong plastik itu sambil menunjukan ke arah mamah nya seolah meminta jawaban.

"Bang Ajun kali." celetuk Ara membuat gadis itu bergumam. Kemudian membawa plastik tersebut ke kamar nya.

Shakilla membuka pintu, menghela nafas saat melihat kasur nya yang berantakan. Lalu berdecak pinggang menatap mereka. "Lo pada delivery makanan?"

Raka yang tengah main game mendongak, reflek menatap Ajun dengan curiga.

Ajun yang merasa akan di salah kan langsung menggeleng cepat. "Bukan gue." kata nya. Beranjak dari tempat tidur menuju sofa untuk menunboxing.

"Nanti bego." kesal Shakilla menggeplak tangan Ajun membuat sang empu meringis. "Kalau bukan lo pada yang pesen, terus siapa? di bawah juga ngga ada yang pesen."

"Salah alamat kali." timpal Raka asal.

Shakilla mendengus. "Ngga mungkin lah ege," kata nya. Kemudian mendesah berat. "Tapi mungkin aja sih..."

"Lama ah," decak Ajun. Merebut plastik tersebut dan membuka nya. Kemudian menatap binar saat melihat isi dalam nya.

"Rak!" panggil nya. "Dessert anjirrrr." ujar Ajun heboh.

Mendengar kata dessert membuat Raka menoleh, menaruh ponsel nya dan melonjat dari kasur semangat. "Eh ada salad buah juga." beo nya.

"Nih Kill," ujar Raka sambil menyodorkan sekotak salad. Tau sekali sahabat nya sangat menyukai makanan berbau barat ini.

Shakilla melongo, melihat kedua nya yang melahap makanan tanpa takut memikirkan hal lain. Semisal di racunin atau udah expaid.

"Ngga mau?" tanya Ajun dengan mulut penuh dessert. "Panggil si Ara sono Rak." suruh nya membuat Raka mencibir. Tapi tetep aja di lakuin.

Gadis itu berdecak. "Lo pada ngga takut makanan nya di apa-apain?" tanya nya heran sendiri.

Ajun menggeleng. "Masih fresh nih Kill, liat." sahut nya sambil menunjukan makanan tersebut.

"Udah makan tuh salad nya. Kalau ngga mau masukin kulkas dulu biar-"

"Wihhhhh." gadis berkuncir dua memasuki kamar. "Kalian pesen ini semua? dapet duit dari mana." tanya heboh Ara sambil mencomot sekotak dessert.

Raka mengedikkan kedua bahu nya, Ara yang melihat jadi menyingitkan alis. "Ngga tau?" beo nya. "Jadi ini bukan kalian yang pesen?"

Kedua pemuda itu saling bertatap, kemudian menggeleng tanpa dosa. Sama-sama menggaruk kepala nya yang tak gatal karna bingung sendiri.

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang