Terlihat baik-baik saja itu memang sulit, terlebih lagi terlahir dari keluarga yang tidak utuh.
Untung nya pemuda itu sudah di ajari kuat sedari kecil. Pantas saja sang papah mengajari untuk kuat, ternyata di masa sekarang untuk hidup saja sulit. Dia yang mengajari, dia juga yang mengetes anak nya sekuat apa, entah egois atau sekedar memberi pelajaran, tapi ini benar-benar tidak bisa di terima.
"Apa salah nya papah bahagia?!"
Pemuda yang tengah memakai baju putih polos berdecih keras. "Ngga cukup udah main wanita selama ini hah?! Ngga cukup?!"
"Aksa!!!" bentak Romeo tak habis fikir.
"Apa?! Papah ngga pernah ngerawat aku! Papah ngga pernah bisa jadi peran seorang ayah! Tau nya cuma bisa main wan-"
Plakk!
Bapak-bapak paruh baya itu tercekat, memandang tangan nya yang sudah bergetar.
Suara gelak tawa dari sang anak membuat nya tersadar dari lamunan beberapa saat lalu.
"Lagi! Tampar aku lagi! Tampar!"
"Sampe kapan pun aku ngga akan nerima siapa pun untuk jadi ibu aku! Aku ngga butuh! Aku baik-baik aja tanpa ibu dan ayah!"
Brakk.
Romeo menatap nanar kepergian sang anak. Kecewa, sedih, sesak bercampur menjadi satu. Apa yang sudah ia perbuat hingga anak satu-satu nya menjadi seperti ini.
Ia hanya seorang pria biasa yang butuh pendamping hidup. Sudah terlalu lama semenjak sang mantan istri pergi meninggalkan nya.
Ia sangat tau susah nya kehidupan, sangat tau keras nya hidup di saat kita tidak punya apa-apa. Masih teringat jelas saat diri nya terbuang bersama Aksa kecil nya oleh sang istri.
Semoga ini akan terjawab seiring berjalan nya waktu.
***
"Berantem sama bokap lagi?"
"Hmm."
Venus menghela nafas. "Kali ini karna apa?"
Jojo yang tengah memakan kuaci nya hanya menyimak bersama Saga.
"Dia mau nikah lagi."
"Hah?!"
"Yang bener?" sahut Jojo. "Eh tapi bagus lah ga."
Saga mengangguk. "Bener juga." timpal nya. "Om Romeo udah terlalu lama sendiri."
Aksa berdecak. "Gue ngga butuh ibu! Punya bokap aja ngga guna apa lagi punya ibu, sempit-sempitin rumah."
Kemal yang tengah mengunyah permen karet tersedak. "Buset kalau ngomong."
"Lo ngga kasian sama bokap? Dia juga butuh bahagia karna capek kerja selama ini." ujar Venus yang tak membenar kan sifat teman nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA [END]
RomanceKetua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim. Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...