"Tu anak udah otw atau lagi bikin mobil sih." gerutu Shakilla kembali melirik arloji nya untuk kesekian kali.
Raka mendesah berat. "Ngaret banget temen lo."
"Sana balik kalau ga niat nemenin." sinis gadis itu.
"Ngga kil ah elah." sahut Ajun. "Pesen cup cake lagi dong."
"Jangan gragas napa." omel Raka.
"Ndre." panggil Ajun membuat Raka dan Shakilla berdecak malas.
"Cup cake nya satu lagi ya."
Andre mendelik. "Perasaan tadi udah dua." cibir nya.
"Lah ngatur? pelanggang adalah raja, inget." ucap Ajun.
Pemuda itu mendengus. "Yaudah iya-iya sabar."
"Haiii!"
"Sorry woi hehee." cengenges Byra.
Raka dan Ajun melirik sinis. "Haha hehe haha hehe."
"Kasian nih temen gue." ketus Raka hampir menggetok kepala gadis itu dengan sendok di depan nya.
"Ya maap tadi mobil di pake bokap jadi agak lama." keluh Byra.
"Naik gojek elah, grab kek, taksi kek, ilang akal lo?" kesal Ajun.
Shakilla menatap cengo. "Ngapa jadi kalian yang emosi." gumam nya heran. "Yaudah pada balik sono,"
Ajun menoleh. "Bentar lagi deh, nanggung."
"Alah lo sok-sokan ceramahin gue, di sini juga paling numpang makan." cibir Byra.
"Gue ketok nih?" ucap Ajun mengangkat sendok nya.
"Udah lah ayo balik." paksa Raka menarik lengan teman nya.
"Pulang di jemput kaga?"
Shakilla menggeleng. "Mau ke perpus dulu, sama lo aja ya ra?"
Gadis itu mengangguk semangat. "Aman itu."
"Yaudah kita balik-"
"Elah jun jangan kaya orang kelaperan napa." kesal Raka melihat Ajun masih mencomot cup cake nya.
Pemuda itu mencibir, terpaksa meninggalkan sepotong cup cake yang tersisa. Rejeki padahal...
"Ini serius kita yang kerjain semua?"
Byra menoleh. "Goblok sia, ya engga lah. Kita kerjain yang bagian kita aja, sisa nya ya Ines sama Rebeca kerjain di rumah. Enak bener mereka terima bersih." cerocos nya.
Shakilla meringis, kemudian mengangguk paham.
Hampir dua jam mereka fokus mengerjakan tugas kelompok yang di suruh pak Raja. Tugas Biologi itu susah-susah gampang. Ya walaupun banyak susah nya sih, bagian gampang nya juga gue gatau dimana. Tapi semua tergantung sama kita nya sendiri, iya ga?
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA [END]
RomanceKetua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim. Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...