Raka baru balik dari beli air. Menyodorkan Aqua kepada Ajun dan di rampas oleh pemuda itu. Menoleh ke kanan sambil menyeringit, kemudian mendengus. "Nyerah aja."
Gala yang sedang menatap ponselnya jadi mendongak, reflek menutup benda pipih itu karna habis liat story Shakilla dengan Aksa. Lalu berdehem kecil dan membetulkan posisi duduknya.
"Bukannya mau ikut campur. Killa kalau udah anggap orang itu kawan, ya bakal tetep kawan. Ngga akan ada perubahan status, kecuali lo nyari ulah." kata Raka yang memang hapal dengan watak temannya.
Pemuda berkaos basket itu menghela nafas. "Ngga lucu kalau gue udah nunggu bertahun-tahun tapi hasilnya nihil." ujar Gala.
Ajun jadi ikut menoleh. "Lucu." sahutnya mangut-mangut. Raka yang mendengar jadi menabok lengan temannya.
"Mereka belum jadian, Aksa sampe sekarang belum ada nyatain perasaannya ke Shakilla." ucap Gala. "Berarti gue masih ada peluang kan?"
Raka terdiam. Kemudian mengangguk membenarkan. "Jadi lo mau ngerebut Shakilla dari Aksa?"
"Emang Shakilla udah jadi milik Aksa?" tanya balik Gala.
Ajun menyenggol lengan temannya. "Mampus kan di skak." bisiknya.
Raka berdecak, menatap tajam Ajun mengisyaratkan pemuda itu untuk diam. Kemudian kembali menatap Gala. "Gue saranin berhenti berjuang, lo ngga pacaran selama ini demi Shakilla juga tu anak ngga tau. Lo berjuang selama ini juga dia ngga tau. Perjuangan lo sia-sia tau kan?"
"Gue bakal bilang habis ini." kata Gala mantap.
Raka mengidikkan bahunya. "Terserah kalau lo mau Shakilla ngejauh." ucapnya. Mengambil bola basket lalu beranjak dan kembali bermain.
Gala terdiam. Tak dapat di pungkiri memang ini ketakutan yang ia khawatirkan. Alasan mengapa ia lebih memilih diam tanpa mengutarakan, namun semakin lama Shakilla dengan Aksa, semakin sesak jika di biarkan.
Raka yang habis memasukan bola ke dalam ring menoleh, menatap Gala yang masih terdiam dengan tatapan kosong. Kemudian berdecak, seharusnya pemuda itu tau apa yang ia maksud.
***
Temen yang paling pas buat nemenin drakor? Ya pasti jajanan lahh, yakali Raka sama Ajun.
Shakilla tengah melihat-lihat rak jajanan, menghentikan tangannya saat hendak mengambil salah satu snak di sana. Kemudian menghela nafas, baru teringat berat badannya naik sekilo minggu lalu.
"Dua aja ngga papa kali ya." gumamnya. Cekikikan sendiri sambil mengambil tiga jajanan. "Astaga, tangan kamu bandel banget." kata Shakilla sambil memasukan ke keranjang.
Bola matanya melebar, menatap binar snak kentang berwarna coklat dengan varian rasa Bbq. Hendak mengambil jajanan tersebut namun dengan cepat tangan besar mengambilnya. Membuat gadis itu menyeringit sambil menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA [END]
RomansaKetua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim. Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...