{17} Happy

1.1K 78 0
                                    

Lagi dalam mode bingung:)

Bingung cara Aksa ngedeketin Shakilla gimana, abis dari awal gua udah nempatin dia cuek dan dingin. Jadi ribet kan...

 Jadi ribet kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gadis bercardigan pink muda tengah terduduk di taman. Masih terngiang dengan jelas ucapan sahabatnya tadi siang,  "kita masuk geng mereka."

Kemudian ia terkekeh. "Segampang itu." gumamnya heran.

"Padahal dah gue ingetin berkali-kali buat ngga masuk kesana..."

Lalu menghela nafas panjang, "Kecewa banget..."

"Gue cuma ngga mau kalian kenapa-kenapa apa susahnya gitu loh nurut. Jauh dari orang tua aja gaya." dumel Shakilla. Menghentak-hentak kakinya ke tanah kesal.

Gadis itu menelungkupkan wajahnya di kedua tangan. Sunyi, baru setengah delapan tumben taman udah sepi.

Tiba-tiba Shakilla mendongakkan kepala. Memicingkan mata menatap ayunan di depannya. "Apa Aksa maksa mereka ya?"

"Tapi ngga mungkin sih," sambung gadis itu. "Dari sifatnya aja udah keliatan bodoamat. Gimana mau ngurus hidup orang."

Shakilla kembali memejamkan mata mencoba untuk menenangkan fikiran. Tempat yang ia duduki terasa kebawah seperti ada seseorang yang menduduknnya, reflek gadis itu membuka mata dan menoleh.

"Aksa."

"Gue mau cerita."

Shakilla menyeringit. Jadi memandang pemuda itu cengo. "Lo ngga mikir gue mamah dede kan?"

Aksa menggeleng pelan. Kemudian menghela nafas, "Bokap gue kok belum ngebalikin fasilitas ya," ujarnya. "Katanya seminggu, tapi ini udah enam hari..."

Shakilla menganga. Buru-buru mengantup mulutnya saat sadar. Kemudian berdecak, "Seminggu itu tujuh hari ege bukan enam." omelnya tak habis fikir.

"Kucing lo buang hajat didepan rumah gue".

Gadis itu sontak melotot sempurna. "Sumpah? Yang bener?"

Aksa mengangguk. "Bi Inah yang bersihin. Mana kepijek pas gue mau masuk." ucapnya datar.

Shakilla terdiam melongo, langsung terbahak sesaat kemudian. Maksudnya, pemuda ini ngga lagi ngelawak kan...tapi kenapa komuknya lucu gini sih.

"Aduh maaf deh. Pantes tadi gue nyium bau tai tapi ngga tau dimana." sambung Shakilla. Memegangi perutnya sambil terkekeh kecil.

Aksa menoleh, kemudian menarik ujung bibirnya kecil. Awalnya ia memang kesal, bahkan menyumpah serapah tu kucing. Tapi kalau ngeliat tuannya ketawa gini, kan jadi rela di berakin berkali-kali.

"Kenapa tadi ngelamun?"

Shakilla menyeringit. "Siapa?"

"Gue."

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang