{14} AKSHA

1.1K 79 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Kak sini deh." panggil Tiara dari ruang tv.

Shakilla yang hendak mengambil salad nya jadi menoleh. "Kenapa mah." kata nya mengundurkan niat mengambil salad.

"Ini bi Inah nganterin cup cake." ujar wanita itu. "Enak banget sih ini." ucap nya sambil terus menyuap dengan semangat.

Shakilla menyeringit, mengambil salah satu cup cake tersebut di meja. "Papah kemana?"

"Kecapean, tadi pulang kerja langsung tidur." jawab Tiara yang masih fokus dengan film.

"Duluan Jun, ah."

"Lo tua ya, duluan sana."

"Ngga berani ege..."

"Halah ngga laki banget sih."

"Lo duluan goblok sa a duluan kalau berani." kesal Raka membuat Ajun tercengir.

"Siapa sih malem-malem." dumel Tiara. Menoleh ke arah pintu di mana letak suara berada.

Shakilla mendelik. Ikut menoleh ke arah pintu sambil menyeringit. "Kaya suara tu anak dua."

"Bukain pintu sana kak, bukan nya masuk malah berantem depan pintu. Keganggu nih acara nonton mamah."

Shakilla mendengus pelan, beranjak dari sofa berjalan ke arah pintu. Menggerutu kesal karna suara ribut nya semakin terdengar.

"Lama banget sih tinggal buka aja." ucap Aksa jengah. Memegang krop pintu dan membuka nya.

Bersamaan dengan itu Shakilla juga membuka pintu, kedua nya jadi saling bertatap sesaat. Kemudian gadis itu berdehem, mengalihkan pandangan nya menatap ke arah Raka dan Ajun, mata tajam nya seolah meminta penjelasan. Melihat Shakilla yang menatap mereka dengan tajam membuat kedua nya memalingkan pandangan ke kanan dan kiri.

"Ngga di suruh masuk?"

Shakilla menyeringit. Memandang pemuda jangkung itu sengit. "Mau ngapain?"

"Nonton film." kata Aksa tanpa dosa.

Shakilla yang mendengar jadi menatap bingung. "Lo ngga berpikir rumah gue bioskop kan?"

"Kak!" pekik Tiara dari ruang tv. "Siapa sih?!"

Mendengar suara dewi penolong nya membuat Raka dan Ajun saling melirik, tanpa kode-kodean mereka berdua menyerobot pintu dan berlari kecil ke arah bunda.

Shakilla jadi menghela nafas panjang, tau sekali dua kucrut itu akan meminta pelindung dari mamah nya.

Aksa sendiri masih setia berdiri di depan pintu, Shakilla menoleh lagi ke belakang menatap kedua nya dengan kesal.

"Kak! temen nya bawa masuk sini, jangan di biarin depan pintu."

Gadis itu reflek mengumpat dalam hati. Kalau aja ngga ada mamah nya di sini, dapat di pastikan mereka berdua udah tinggal nama doang besok.

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang