{43} Bunda?

710 56 1
                                    

Di vote dan komen nya jangan lupa ya cantik!

Di vote dan komen nya jangan lupa ya cantik!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Yaudah tante mandiin Arya aja dulu, biar Killa pergi duluan takut nya Aksa makin parah."

"Iya makasih ya Kil, tante juga sekalian buat bubur nih. Nanti share location aja ya."

"Oke tan, Killa tutup ya. Assalammualaikum."

Tutt.

Gadis ber-cardigan putih memakai slingbag nya, segera turun ke lantai bawah dengan tergesa. Langsung menuju dapur dan mengambil beberapa roti di sana.

"Mah, Killa ke apart Aksa ya. Dia sakit, mungkin karna semalem kena ujan." jelas Shakilla. Memasukan beberapa roti ke kantung plastik.

Tiara mengangguk. "Bawa bolu gih kak, anak laki-laki biasa nya tuh jarang ngurusin soal makan."

"Udah lagi di buatin bubur sama tante Yura." sahut Shakilla. Mendekat ke arah sang mamah dan menyalimi nya. "Shakilla pergiii mah!" teriak nya sambil berlari kecil menuju pintu.

Wanita paruh baya itu menggeleng kepala, kembali melanjutkan nonton film nya di channel berbayar.

Shakilla yang hendak menghidupkan mesin mobil jadi menoleh, mengambil ponsel nya yang terus berdering di dashboar.

"Hallo."

"Kill, Raka demam nih. Buruan sini, repot banget gue ah."

Tanpa sadar gadis itu berdecak. "Aksa juga lagi demam, ini baru gue mau ke sana."

"Lah, yaudah kalau gitu mah. Biar bunda gue suruh ke sini."

"Ngga usah, lo kompres dulu Raka pake kain sama air hangat. Nanti gue dari apart Aksa langsung ke apart kalian, satu gedung kan."

"Ohhh yaudah iya, bawain makanan kesukaan dia jangan lupa. Rewel ni anak."

"Iyaa, dah gue berangkat dulu."

Tutt.

Gadis itu menghela nafas panjang, segera tancap gas menuju tempat tujuan. Tak lupa mampir ke apoteker dan penjual sate untuk membeli sebungkus sate ayam, karna memang benar apa yang di katakan Ajun, Raka kalau lagi sakit jadi rada bawel.

Lima belas menit kemudian Shakilla sampai di parkiran, bergegas mengambil kantung obat-obatan dan sebungkus sate tadi. Segera turun dan berlari kecil menuju lif, tak lupa membagikan lokasi kepada tante Yura.

Sesampai nya di depan pintu kamar Aksa ia mengatur nafas nya. Kemudian memasukan kode dan masuk dengan tergesa. Tanpa mengecek keadaan Aksa dulu, ia mengambil wadah berisi air hangat dan kain.

Beberapa saat kemudian Shakilla mengetuk pelan pintu kamar pemuda itu, menggeleng kepala melihat Aksa yang masih tertidur dengan seluruh tubuh memeluk selimut.

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang