"Nah! Ini nih anak nya!" seru Jojo.
Gadis berpita merah yang lagi mengobrol dengan teman nya menoleh, tersentak kaget saat di tatap tajam oleh anggota inti Gral. "K-kenapa ya?"
"Kenapa! Kenapa! Pake nanya lagi!" bentak Kemal. "Lo kan yang nyebar berita ngga bener soal Killa? Ngaku!" desak nya.
Cika meneguk saliva nya susah payah, "M-maksud nya apa?"
Aksa menatap dingin, mencengkram lengan gadis itu membuat sang empu meringis kecil. "Bener lo yang nyebar berita nya?"
"I-iya...terpaksa di suruh Vanessa..." lirih Cika. Menahan suara nya agar tak mengaduh kesakitan.
"Kan gue udah bilang jangan di sebar!" sarkas Saga marah. "Mau main-main sama Gral lo hah?!"
Cika menggeleng lemas. "Engga sumpah...gue cuma di suruh."
Venus menatap sinis, berdecak kesal mengapa cewek secantik ini mau saja di suruh. "Di bayar berapa lo sama Vanessa?"
"Di...bayarin tiket konser nya One Direction..."
"Anjing." umpat Kemal. "Berapa sih berapa harga tiket nya??"
"Lima juta buat yang paling depan." ucap Cika membuat pemuda itu terdiam.
"Lima juta? Mending di beliin kuaci anying dapet segudang." sahut pemuda berambut blonde itu tak habis fikir. "Bisa juga beli cafe nya bang Wahyu." ujar Jojo.
Saga berdecak, menyenggol lengan teman nya agar tak ngelawak. Lagi serius kan, bisa-bisa nya pemuda tengil itu membahas kuaci.
"Sa...lepasin dulu." ucap Cika tertatih. Merasa cengkraman pemuda jangkung itu semakin kuat.
Aksa melirik, melepaskan tangan nya sambil menjauh. "Kapan konser nya."
Venus yang lagi mengunyah roti tersedak, menoleh cepat ke arah sang ketua. "Sehat lo?"
"Sakit nih sakit." timpal Kemal. Merangkul paksa pundak Jojo membuat pemuda itu mendelik tak terima.
"Gue nanya, kapan konser nya."
Cika yang masih tercengo mengerjab, "Konser nya? Oh...minggu ini, dari jam tujuh sampe selesai."
Pemuda itu tampak berfikir, hari ini sudah hari sabtu. Jelas kalau beli sekarang sudah ke habisan, atau mungkin dapat tempat yang jauh dari panggung. Aksa melirik lagi gadis di depan nya. "Gue beli tiket lo."
Saga menautkan alis nya, "Sejak kapan suka One Direction bangsat?"
"Lah sakit..." gumam Jojo.
Cika reflek menggeleng cepat. "Nggak, gue cuma punya satu."
"Gue bayar dua kali lipat." ucap Aksa.
Gadis itu kekeh menggeleng. "Ngga mau, gue udah lama mau nonton-"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSHA [END]
Любовные романыKetua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim. Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...