{24} Bara-Gala

854 64 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Shakilla tengah duduk sembari menunggu pesanan nya selesai. Sangat sial mengapa tadi malam ia tak membuka ponsel nya sangking sibuk kedatangan sepupu dari Bandung.

Lihat lah sekarang, gadis itu sendirian di kantin karna ketiga teman nya tengah menyantap bekal yang di bawa mereka masing-masing.

Dan sial nya lagi tidak ada satu pun di antara mereka yang menemani nya. Benar-benar membagongkan.

"Hei!"

Ia mendongakkan kepala, sedikit tersentak ketika melihat siapa yang datang. Orang ini, orang yang secara ngga langsung ngebuat nya di hukum.

"Sendirian aja?"

Shakilla mengangguk sambil tersenyum kecil.

Gala terkekeh. "Setiap gue ketemu lo lagi sendirian mulu perasaan."

Gadis itu hanya diam. Tidak berniat membalas candaan dari laki-laki di hadapan nya. "M-maksud lo kemarin itu apa?"

"Yang mana?"

"Soal...titip salam buat mimi?"

Laki-laki itu tersenyum tipis. "Ngga inget nih sama gue?"

Shakilla menyingitkan alis nya bingung. Melihat reaksi dari gadis di depan nya membuat Gala tersenyum miris menggeleng tak percaya.

"Jadi lo ngga inget sama sekali? Ya...walaupun kita ketemu cuma beberapa hari." ucap nya seberusaha mungkin untuk biasa saja.

"Langsung aja ke inti nya pusing gue." sahut Shakilla sedikit kesal.

"Laki-laki yang pake jaket abu-abu...sambil makan es krim magnum-"

"Kacang almond?" sambung gadis itu cepat.

Gala tersentak. "Lo inget?"

"Ngga mungkin..."

Pemuda itu mendelik. "Iya ini gue, Bara."

"Aku Bara, kelas 6B, ternyata kita tetanggan ya?" sambung nya sambil tertawa kecil.

Shakilla menutup mulut nya tak percaya. Benar-benar berbeda dengan anak laki-laki yang ia jumpa beberapa tahun lalu. Laki-laki yang membuat nya sakit berhari-hari karna kepergian nya yang sangat tiba-tiba.

"Nak, makanan nya udah siap." panggil bude kantin memecahkan keheningan di antara kedua nya.

Gadis itu mengerjab, mengelap air mata nya yang sedikit turun entah mengapa. Tanpa sepatah kata ia pergi meninggalkan Gala yang masih terdiam kebingungan. Tak dapat di pungkiri bahwa laki-laki itu sangat kecewa.

"Jauh banget dari ekspetasi gue..."





***





Untung nya dia dan Aksa dapat mengerjakan ulangan susulan di kantor. Jika tidak, bisa di pastikan nilai fisika nya akan minus di raport nanti.

AKSHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang