Ketua geng yang terkenal berandal tapi sering ikut lomba olim.
Aksa Deovangga, pemuda berdarah Jerman-Indonesia. Sifatnya yang dingin banget kayak balok es di kutub utara, kaku banget kayak kanebo kering, di tambah ketus dan irit ngomong yang bikin...
hii! gimana kabarnya? pada baik ga? semoga baik-baik aja ya. Stay healty semua!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aksa!"
"Akang ganteng, kalau saya bilang bagi jawaban bagi ya." ujar Kemal tersenyum manis. Mengedipkan matanya beberapa kali agar terlihat lucu.
Pemuda itu jadi menatap temannya datar. "Di Jojo bukunya." sahutnya dengan malas, menelungkupkan kedua tangan di atas meja dan kembali tertidur.
Sedikit info, kalau anak Yeorim itu rata-rata muridnya memang pintar, baik dalam akademik maupun nonakademik. Walau sebagian pada badung dan otaknya gesrek, tapi jika masalah pengetahuan tetap jarang mengecewakan. Kecuali Jojo dan Kemal. Eh, tapi masih ada beberapa anak Yeorim dan Gral yang minim pengetahuan, but kalau udah di lapangan susah di lawan.
Contoh Aksa, murid terbadung kedua setelah Arion. Kalau kata bu Sari, pengen ngeluarin Aksa dari sekolah, tapi sayang karna kayak ngelepas aset berharga sekolah. Because, Aksa sering di tunjuk buat lomba olim Fisika untuk perwakilan sekolah, dan hasilnya memang nggak pernah mengecewakan selalu membawa pulang piala. Tapi terkadang Aksa juga nggak mau, intinya pemuda itu tidak suka di paksa. Kalau kemauannya sendiri hasilnya akan memuaskan.
"Guys, ada anak baru masa katanya!" ujar heboh Rebeca. Si gadis manis dengan rambut coklat sebahu. Nama aslinya Najwa Rebeca, kenapa di panggil Rebeca? alasannya hanya satu, seisi kelas nggak mau manggil Najwa karna tu anak suka ngebanggain diri. Katanya mirip mbak Najwa Shihab yang pinter nan anggun. Padahal ya...you know lah.
"Heh, yang bener?" tanya Jojo antusias. Walaupun mata masih fokus ke PR, tetapi ia tetap tidak ingin ketinggalan berita.
Rebeca mengangguk semangat. Namun sesaat kemudian ia mendesah berat. "Tapi cewek..."
Para siswi di kelas sontak mengeluh. Kirain bakal cowok, karna murid cowok di kelas Ipa 3 itu pada aneh. Ganteng-ganteng tapi yang satu susah di taklukin, dan yang satu lagi kelakuannya nyeleneh jadi nggka nyaman buat di jadiin pacar.
Namun berbeda dengan para cowok-cowok yang malah bersorak heboh.
"KALAU CANTIK CEWEK GUE!" teriak Kemal.
"KALAU JELEK TETEP CEWEK GUE KARNA GUE BAKAL NERIMA DIA APA ADANYA!" teriak Jojo mengangkat kedua tangannya. Merasa bangga dengan apa yang ia ucapkan barusan.
Seisi kelas sontak menyoraki pemuda tengil itu. Tak heran dengan tingkah Jojo yang doyan pencitraan.
"Buset, mulut lo belom pernah kelempar coet sambel ya, Jo."
"Bacot banget manusia purba."
"Omongan buaya yang baru keluar dari peradaban."
"Heh! Tu mulut sekate-kate, mana yg bilang buaya hah mana??" ujar Jojo berdecak pinggang. Padahal niatnya kan baik ya napa malah di hujat gini.