part 24

505 35 2
                                    

Maryam dan dinda pun langsung membawa haliza ke asrama, katanya azmi bilang bahwa haliza di tampar oleh irsyad.

"Coba liz buka cadar kamu" Ujar Maryam.

Haliza pun langsung membuka cadar nya. Ternyata benar pipi yang putih dan halus itu memerah, dan ada bekas tamparan juga.

"Ya Allah liz pipi kamu merah banget" Dinda.

"Iyh mba perih" Ujar haliza.

"Ya sudah mba kompres yah" Ujar haliza.

Lalu Maryam pun menuju dapur untuk meminta air hangat.

Tak lama ia pun kembali membawa air hangat.

"Sini liz" Maryam.

Lalu haliza pun mendekat ke arah Maryam. Dan Maryam pun mulai mengobati pipi haliza.

"Awww...Pelan-pelan mba" Rintihnya.

"Iyh ini juga Pelan-pelan ko" Maryam.

●●●

Kini irsyad, azmi dan rizal sedang di ruang abuya.

"Kenapa kamu lakukan itu syadddd...." Bentak abuya.

Irsyad dari tadi hanya terdiam.

"Sekarang buya ngga akan gimana-giamanin kamu, tapi inget kalo kamu mengulang kembali kesalahan mu? Buya ngga akan segan buat menghukum kamu" Tegas abuya.

"Dan sekarang kamu minta maaf pada azmi" Lanjut abuya.

Irsyad pun melirik ke arah azmi yang ada di pinggirnya.

"Mi.. Maafin aku yah aku khilaf, aku ngga akan ngulangi lagi ko" Ujarnya dengan perasaan males buat meninta maaf pada azmi.

"Iyh aku maafin" Jawab azmi, masih tidak percaya pada irsyad.

"ka maafin aku yah, aku janji ngga akan ganggu liza lagi" uang irsyad pada rizal tapi hatinya tidak.

Setelah cukup lama mereka di ruang abuya akhirnya mereka keluar dari ruangan abuya, rizal pun mengajak irsyad ke tempat yang sepi.

"Heh ikutin aku" Ajak rizal dengan kesal.

Irsyad pun tidak menjawab ucapan rizal lalu ia pun mengikuti rizal yang menuju bawah pohon.

"Ada apa?" Tanya irsyad.
"Inget yah kamu kalo berani sentuh adik aku atau macem macem sama liza inget aku ngga akan segan-segan buat melakukan lebih jahat apa yang kamu lakuin pada liza" Ancem rizal.

"Haha iyh deh ngga akan buat lagi" Jawab irsyad sembari tertawa lepas.

Ingin rasanya rizal menghabisi nya tapi ia tahan.

Rizal pun meninggalkan irsyad sendiri di sana.

"Rizal... Rizal... Mana mungkin sih aku ngga akan lakuin itu lagi pada liza" Desis irsyad.

Kini hari sudah berganti awan yang tadinya sangat cerah perlahan menggelapkan dunia.

Setelah usai pulang dari mesjid mereka pun menuju asrama karna akan ada pengumuman.

Sesampainya di sana, ternyata sudah penuh oleh ribuan santriwati.

Akhirnya mereka memutuskan untuk duduk di bagian belakang.

♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang