Malam pun tiba kini haliza, Maryam dan dinda baru saja mau pulang dari mesjid, Tiba-tiba mereka terjebak hujan. Mereka dan beberapa santri ikhwan wal akhwat tidak bisa menerjang hujan yang cukup besar itu.
Dan akhirnya mereka bertiga masuk lagi ke dalam mesjid, dan menunggu hujan reda.
Haliza menyenderkan dirinya di tembok.
Hingga ia tidak menyadari dirinya bersholawat.
"Yaa... Syaidii... Ya Rasulullah... Ya manlahu... Astagfirunallah... Inall muslim... Inal kodjau... Ilan biaya astaghfirunallah..." haliza pun melantunkan sholawat.
"Masya Allah liza suara kamu merdu banget" Puji Maryam.
"Hihi makasih mba" Jawabannya malu.
Baru haliza sadari ternyata azmi, aban, dan ahkam pun mengintip mereka di dekat hijab/pembatas.
"Uh.. Adeknya mas mah suaranya bagus se jagat raya" Puji ahkam.
"Ish.. bang sana ngga boleh lewat batas loh" Ketus haliza mengingatkan ahkam seperti ke anak kecil.
"Iyh deh maaf" Ujarnya lalu ahkam dan aban pun menutup kembali hijabnya.
Tetapi azmi tida, dia hanya memperhatikan haliza diam- diam.
"Oii..." Ujar ahkam mengingat kan azmi.
"Adek ber mukena dongker... Ish ka ahkam apaan sih... Kebiasaan deh ngagetin mulu" Ketud azmi yang tak sengaja malah melanjutkan lagu oi adek. Tapi ini lain, ia menyanyikan nya dengan mukena dongker yang haliza pakai.
"Ciee... Mukena dongker, berarti sepupu aku dong" Ledek ahkam.
"Ish.. Sudah lah, ayo pulang ujannya reda" Ajak azmi dengan ekspresi dinginnya.
Ahkam pun melihat ke arah luar dan ternyata benar hujan sudah reda.
Lalu merka semua pun kembali ke asramanya Masing-masing.
Sesampainya di kamar haliza, Maryam dan dinda pun melipat mukena nya.
Di karnakan ta'alum/ngaji libur akhirnya maryam dan dinda pun mengajak haliza mengobrol.
"Liz kamu kuliah yah" Tanya maryam basa basi.
"Nggih mba" Jawabannya.
"Eh.. Lizz tau ngga? Maryam bakal jadi kaka i..... " Ucapan dinda pun ter potong karna maryam dengan gercep menutup mulut dinda yang bawel itu.
"Kaka apa?" Tanya haliza bingung.
"Ngga Liz jangan di denger lah dia mah suka ngada ngada" Jawab maryam yang masih membekam mulut dinda.
Haliza hanya terdiam bingung.
Dinda pun yang masih masih di bekam maryam, ia pun berusaha melepaskan tangan maryam di mulutnya.
"Eumm... Yam tangan kamu ini yah asin tau ngga tangan kamu" Ketusnya.
"Lagian yah kamu" Ucapnya.
"Iyah maaf deh" Ujar dinda meminta maaf.
"Iyh gpp canda ko" Jawabanya.
"Eh.. Mi maen hp aja sampean" Ujar rizal.
"Ehehehe..." Cengegesnya.
"Hahaha hiihhuuhh" Ledek ahkam mengganggu azmi.
"Ish... Ka ahkam diem" Kesalnya sambil memanyunkan bibirnya.
"Uhh tu bibir monyong nya nyampe 4 meter mi" Ledek ahkam sambil menyubit bibir azmi.
"Ish... Ka ahkam diem....." Teriak azmi yang sudah kesal pada ahkam yang dari tadi mengganggunya.Rizal dan aban hanya terdiam dan menutup telinganya.
"Hustt... Mi jangan berisik udah malam tau" Tegur rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)
Teen FictionAzmi askandar. Seorang pemuda yang masih menyandang status santri di sebuah pondok pesantren nurul qodim. ia juga seorang gus dan tandanya ia juga keturunan kyai. Sosok yang menjadi idola di pesantrennya, azmi adalah salah satu vokalis yang sudah te...