part 43

450 39 2
                                    

Kini azmi, haliza, dan rara sedang memasak, ketika haliza ingin mengambil panci yang tersimpan di atas rak yang cukup tinggi, dan tak bisa haliza raih. ia pun terus berusaha mendapatkan panci itu.

Azmi yang melihatnya hanya terkekeh, karna haliza mengambil nya sambil meloncat loncat.

Ia pun mengambil kursi kayu yang sudah tua dan cukup rapuh, tetapi haliza yakin kursinya tidak akan patah karna haliza tidak terlalu berat.

Haliza pun langsung naik ke atas kursi itu dan tidak ada apa apa, ketika ia mau mengambil pancinya, Tiba-tiba ia pun terjatuh.

Dengan sigap azmi pun berhasil menangkap haliza.

Tiba-tiba semua orang pun datang ke dapur dan melihat haliza dan azmi.

"Khemm... ciee..." ledek rizal yang sudah ada di ambang pintu.

Azmi pun yang tersadar ia pun membantu haliza untuk berdiri.

"Cie... ledek semua murid haliza." haliza hanya menundukkan malu dan pipinya pun merasa panas.

Orang tau mereka hanya tersenyum melihat haliza dan azmi seperti itu.

Lalu umi laila dan umi salamah pun menghampiri haliza.

"Nduk... jangan pernah salah paham sama azmi sama tasya nggih... karna azmi sudah cerita semuanya sama umi, dan umi juga yakin ko kamu pasti bisa melawan rasa cemburu kamu, jadi nanti kalo kamu di sana jangan percaya sama yang ada di sini oke" perintah umi laila.

"Nggih umi insya Allah" jawab haliza dengan senyuman.

"Ya sudah sekarang kamu, rara sama azmi mending ajak main dek ahmad aja, ini semua biar umi, umi salamah dan maryam yang urusin" ujar umi laila.

"Tapi umi..." ucapan haliza pun ter potong.

"Iyh ngga papa nduk... lagian kan kamu baru sehat dan kaku harus fres nanti di sana" ujar umi laila.

Haliza pun melirik ke arah umi salamah, umi salamah hanya mengangguk pertanda ia harus menuruti apa kata umi laila.

"Ya udah umi, sini biar liza yang gendong dek Ahmad nya" ujar haliza.

Lalu umi laila pun mengalihkan dek ahmad.

"Sayang mending kamu ke rumah mbah kamu aja, pamit dulu sebelum kamu berangkat ke kairo dan minta do'anya agar selamat di sana, nak kamu bisa kan antar haliza ke lirboyo?" tanya umi salamah.

"Nggih umi bisa" jawab azmi dengan senyuman.

"Umi aku ikut mba liza boleh kan?" pinta rara.

"Nggih boleh" jawab umi laila.

"Yeeee..." seru rara.

"Umi kunci mobil mana?" tanya haliza.

"Eh... iyh kuncinya di abi, abinya " jawab umi.

"Ya udah umi liza berangkat sekarang aja" pamit haliza sambil mencium punggung tangan umi salamah, umi laila dan maryam.

"Assalamu'alaikum" ucap azmi, haliza dan rara.

"Waalaikumsalam" jawab mereka dan murid haliza.

Lalu haliza, azmi dan rara pun menuju depan rumah abuya, karna abi, abah, rizal dan abuya sedang berkumpul di sana.

"Assalamu'alaikum" ucap azmi, haliza.

"Waalaikumsalam" jawab mereka.

"Abi kunci mobil mana? liza mau pinjem dulu mobilnya" tanya haliza.

"Ini ada, emang kamu mau kemana?" abi.

"Liza, mas azmi sama dek rara mau ke lirboyo dulu, soalnya sebelum hakiza berangkat liza mau pamitan dulu sama keluarga mbah" jawab haliza.

♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang