Malam pun tiba kini saatnya mereka makan malam, haliza pun membantu umi menyiapkan makanannya, sambil menunggu abah, azmi dan naufal pulang dari mesjid.
Tak lama kemudian abah, azmi dan nauval pun datang, mereka langsung mengganti pakaianya lebih dahulu.
Setelah selesai mengganti baju abah dan azmi pun menuju meja makan.
"wahh... Ayam gepreknya... Kayanya enak" seru azmi.
"pasti enaklah, orang ning liza yang masak semua" jawab umi.
Setelah azmi tau itu masakan haliza ia pun segera duduk di kursinya dan mengambil piring yang sudah terisi nasi.
"masya allah nduk ini, baik, cantik, pinter masak lagi" puji abah.
"hehe syukron abah" jawabnya.
Lalu mereka pun langsung makan.
Ketika umi mau membereskan piringnya, tiba-tiba haliza pun dengan gercep menghentikan langkah umi dan mengambil piring yang ada di tangan umi.
"umi duduk aja biar liza aja yang beresin" ujarnya.
"ngga syang ini banyak loh" jawab umi sambil melihat piring kotor yang di atas meja yang cukup banyak.
Haliza terus memaksa umi agar umi istirahat, dan akhirnya umi pun pasrah karna umi juga merasa perutnya mulai sakit.
"aww..." rintih umi. "kenapa umi?" tanya haliza panik. "eumm abah ini sepertinya perut umi sakit lagi"
Lalu haliza dan azmi pun membantu umi berjalan ke kamarnya. Umi sangat merasa senang karna haliza dan azmi yang membantu umi berjalan ke kamarnya.
Sesampainya di kamar abah dan umi. Haliza dan azmi pun membaringkan umi dengan perlahan.
Haliza pun langsung pergi ke dapur karna ia harus membereskan dulu piring-piring kotornya.
"mas bantu liza cuci piring yah" titah umi.
"nggih umi" jawabnya.Lalu azmi pun menuju dapur, di sana ada haliza yang tengah mencuci piring sambil ber sholawat.
Azmi pun yang mendengar haliza ber solawat ia pun menikmati solawatnya."kheemm..." azmi pun ber dehem.
Haliza pun yang kaget dengan suara dekheman azmi.
"astagfirullah" kaget haliza.
"hehehe... maaf" ujar azmi sambil memperlihatkan gigi rapinya.
"nggih ndak papa, ada apa akhy" tanya nya.
"ane boleh bantu ngga" pintanya.
Haliza pun menolaknya, karna jika azmi membantunya ia merasa tidak enak. Tetapi azmi terus memaksa agar dirinya bisa membantu haliza.
"saya bantu yah ini juga perintah umi" jelasnya.
Lalu haliza pun mengizinkan azmi untuk membantunya.
"akhy bantu bilas piring aja" ujar haliza. Azmi hanya mengangguk.
Setelah selesai cuci piring azmi pun masih menunggu haliza di dapur karna dia sedang membuat dua teh manis.
"teh manis buat siapa" tanya azmi.
"buat umi sama abah" jawabnya. Azmi hanya ber"oh"iya.
"masya Allah liz kamu ini baik, perhatian, pantes aja banyak orang yang suka sama kamu terutama aku"
ucap azmi dalam hati.Haliza pun langsung menuju kamar umi yang di ikuti azmi.
Tok... Tok...
"masuk.." ujar abah.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)
Teen FictionAzmi askandar. Seorang pemuda yang masih menyandang status santri di sebuah pondok pesantren nurul qodim. ia juga seorang gus dan tandanya ia juga keturunan kyai. Sosok yang menjadi idola di pesantrennya, azmi adalah salah satu vokalis yang sudah te...