pagi pun tiba kini haliza di larang keluar kamar oleh kedua saudaranya behitupun oleh keluarganya.
"kenapa aku ngga boleh keluar?" tanya haliza.
"yah ngga boleh ini juga perintah abah" jawab hafsah.
haliza hanya terduduk cape di sofa, karna dari tadi ia terus ribut dengan hafsah dan vazha.
"zha kamu diem di sini yah tungguin liza takutnya dia nanti kabar ke bawah lagi" ucap hafsah.
"iyh syap aku jagain di sini dah" jawab vazha dengan yakin.
lalu hafsah pun keluar dari kamar haliza dan mengambil makan untuk haliza.
haliza pun duduk di balkon kamarnya, ia melihat ke halaman rumahnya seperti banyak orang, haliza semakin bingung ada apa dengan ini.
tak lama kemudian hafsah pun datang menghampiri haliza, ia membawa makanan kesukaan haliza.
"nih makan dulu" suruh hafsah.
"makasih" jawab haliza.
hafsah hanya mengangguk lalu ia pun duduk di pinggir haliza.
"sah ko itu di bawah kaya yang rame gitu yah? ada apa?" tanya haliza.
"eum... ngga tau udah kamu lanjut makan aja" ucap hafsah sambil menutup gorden nya.
"kenapa di tutup?" tanya haliza.
"ngga papa, aku silau aja" jawab hafsah.
"yah tapi kan aku lagi..." ucapan haliza pun terpotong karna vazha langsung menyalakan lampu kamarnya.
"ya Allah kenapa sih ko hampir semua orang yang di sini aneh gitu? ada apa sih sebenarnya?" ucap haliza yang sudah gemas pada mereka.
"ngga papa liz, ngga ada apa apa ko" jawab hafsah.
"yah terus kenapa tadi aku ngga boleh keluar kamar sampe besok, trus ini aku tanya ada apa di bawah kamu jawab ngga papa, padahal kan di bawah banyak orang masa ngga ada apa apa sih?" kesal haliza.
"iyh liz sabar dong kamu jangan marah-marah dulu" ucap hafsah.
tak lama kemudian mbah pun datang menghampiri mereka.
"assalamualaikum" ucap mbah.
"waalaikumsalam" jawab mereka.
"mbah..." ucap haliza sambil menghampiri mbah, dan membantu mbah duduk di sofa.
"ada apa ini? dari tadi mbah denger kalian ribut terus..." ucap mbah.
"mbah... mau ada apa di rumah ini? sampe banyak orang di bawah? dan kenapa liza ngga boleh keluar dari kamar?" tanya haliza.
"oalah kamu pengen tau itu?" tanya mbah balik.
haliza hanya mengangguk.
"mbah ngga akan kasih tau kamu, besok juga kamu akan tau, jika semua orang menyembunyikan sesuatu darimu maka dari itu ada sesuatu untuk mu" jelas mbah.
haliza hanya terdiam, dan pikirannya masih memikirkan ada apa dengan besok.
"ya sudah mbah ke bawah dulu yah, kamu jangan lupa setrika dulu abaya nya sebelum di pake besok" ucap mbah.
"ya udah mbah liza antar yah" ucap haliza.
"ngga papa mbah di antar sama hafsah aja" jawab mbah.
"ya udah" jawab haliza sambil tersenyum.
lalu hafsah pun mengantarkan mbah sampai bawah.
haliza hanya terdiam di atas kasurnya, ia merasa sangat bosan akhirnya ia mengambil airport nya dan mulai mendengarkan sholawat-sholawat yang pernah ia bawakan dan tim syubban.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)
Teen FictionAzmi askandar. Seorang pemuda yang masih menyandang status santri di sebuah pondok pesantren nurul qodim. ia juga seorang gus dan tandanya ia juga keturunan kyai. Sosok yang menjadi idola di pesantrennya, azmi adalah salah satu vokalis yang sudah te...