part 61

481 43 6
                                    

kini umi salamah, abi, abah, dan umi Laila datang ke rumah sakit di mana tasya di rawat.

abi dan umi menuruti apa kata haliza. dan akhirnya haliza pun mendonorkan darahnya cukup banyak pada tasya.

kini azmi duduk di pertengahan keluarga haliza dan azmi.

ia terus saja menangis.

"sabar mas" ucap umi Laila.

azmi hanya terdiam.

"salamah, salman maksih banyak karna haliza sudah mau mendonorkan darahnya pada tasya" ucap ustadz rahmat sambil berlutut pada abi dan umi.

"udah rahmat... udah... terimakasih lah sama Allah, karna Allah telah membantu tasya dengan menyuruh hakiza mendonorkan darahnya" ucap abi sambil memberdirikan ustadz rahmat.

kini waktu menunjukkan pukul 23.00 azmi masih menunggu dokter yang yang sedang mengambil darah haliza.

orang tua azmi dan haliza sedang beristirahat di penginapan yang ada di depan rumah sakit itu.

Selang beberapa jam akhirnya dokter pun keluar dari ringan haliza.

"Mas monggo masuk, pengambilan darah haliza sudah selesai" Ucap dokter tersebut.

"Iyh dok makasih" Jawab azmi.

Dokter itu hanya mengangguk lalu pergi.

Azmi pun langsung masuk ke dalam, dan ia pun melihat haliza yang berbaring di atas ranjang rumah sakit, dan tangan yang terbaluti imfusan, azmi sudah menebak raut wajah haliza yang terbaluti cadar itu.

Haliza sangat lemas, dan wajah pucat.

"Mas azmi..." Panggil haliza dengan suara lemas nya.

"Iyh liz ini mas" Jawab azmi sambil duduk di kursi yanga ada di pinggir ranjang haliza, tak terasa ia pun meneteskan air matanya.

"Mas tasya sembuhkan?" Tanya haliza.

"Insya Allah tasya sembuh, tapi mas pengen liat kamu sembuh dulu" Ujar azmi.

"Iyh mas insya Allah nanti juga liza sembuh ko" Jawab haliza.

Azmi hanya tersenyum sambil menangis.

"Mas... Jangan nangis.." Ucap haliza.

"Gimana mas ngga nangis liz? Mas ngga tega banget liat kamu ngorbanin darah kamu buat tasya yang suka..." Ucapan azmi pun terpotong.

"Husstttt... Ngga boleh gitu mas, liza ngga papa ko, liza ngorbanin darah liza karna liza pengen bantu tasya yah walaupun tasya seperti itu pada liza" Jawab haliza.

Tiba-tiba hening.

"Ya udah liz kamu tidur aja ini udah malem" Ucap azmi mengalihkan pembicaraan.

"Iyh mas, mas juga tidur" Ucap haliza.

"Iyh mas tidur, tapi harus kamu dulu yang tidur nanti baru mas" Jawab azmi.

"Ya udah liza tidur" Ucap haliza.

Azmi hanya mengangguk sambil tersenyum.

Perlahan mata haliza pun tertutup dan ia pun tidur terlelap.

Azmi hanya tersenyum, tetapi di sisi lain ia juga sedih karna ia harus melanjutkan perjodohannya dengan tasya, tasya dan ustadz rahmat sudah merencanakan untuk lamaran mereka nanti.

"Ya Allah beri hamba petunjuk yang benar, berilah hamba kesempatan agar hamba bisa mengakhiri perjodohan hamba dengan tasya karna sesungguhnya hanya haliza yang hamba inginkan" Ucap azmi dalam hati.

♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang