Haliza pun menghampiri mereka berdua.
"ada apa akhy" tanya haliza. "ini ane mau bilang sama rara bahwa lusa kita harus pulang soalnya rara ada acara khotimil qur'an sorenya, jadi kita pulangnya pagi" jelas azmi.
"wah masya allah adeknya mba udah khotimil qur'an yah" tanya haliza. "iyh mba alhamdulillah udah" jawabnya dengan perasaan bahagian dan tidak.
"lah kenapa ko cemberut sih" tanya haliza sambil memegang pundaknya.
"aku ngga mau pulang, aku mau sama mba cantik" jawabnya.
"tapikan sayang kamu harus ikut merayakan khotimil qur'an" ujar haliza.
"tapi kan mba aku mau sama mba" rengeknya lagi.
"eum ya sudah kalo kamu mau sama mbanya nanti mbanya kita ajak aja ke blitar" celetuk azmi.
Haliza pun terkejut setelah mendengar ucapan azmi, sedangkan rara sangat bahagia.
"wahhh.... Boleh mass?" tanya rara bahagia..
"eum.. Insyaa..." ucapan haliza pun terpotong oleh azmi. "iyah dek bener, masa mas bohong" ujar azmi.
Haliza pun melirik ke arah azmi begitu juga azmi.
Azmi hanya mengangguk, agar haliza mengiyah kan karna agar rara mau pulang juga.
"yeeee... Mba cantiknya mau ikut ke blitar" serunya.
Haliza hanya tersenyum di balik cadarnya.
"ya udah dek sana kamu ke dalem dulu gih, mas mau bicara dulu sama mbanya" titah azmi.
"cie mau ngobrol berdua, awas loh mas nanti ada orang ketiganya" ledeknya sambil menuju ke dalam kamar dan menutup pintunya.
"liza maaf yah ane tadi bilang kaya gitu, soalnya buat ngebujuk rara aja biar dia pulang" ucap azmi.
"nggih akhy ndak papa, ana juga paham ko" jawabnya.
"ya sudah akhy ana mau ke dalem dulu nemenin rara" ujar haliza sambil membuka pintunya.
"eh.. Bentar liza" ucap azmi. Hingga haliza pun terhenti membuka pintunya.
"ada apa lagi" tanya haliza lembut.
"lailatuka syaidah" ujarnya sambil tersenyum.
"Sa’iidatum mubaarokah" jawab haliza.
Lalu haliza pun masuk ke dalam kamarnya, sedangkan azmi masih setia menunggu haliza masuk ke dalam kamarnya.
Azmi masih berdiri di depan kamar rizal sambil melamun dan senyum sendiri.
Tiba-tiba rizal pun datang tanpa sepengetahuan azmi. Rizal sedang ada niatan buat ngenggetin azmi.
"doorrr" kaget rizal. "lizzz eh.. astagfirullah ka rizal" ketusnya. "cie lizzz" ledeknya. "ish kaka ini, lagian ngapain coba ngaggetin aku" ketusnya lagi.
"kamu yang ngapain mi, kamu melamun sambil senyum-senyum ke arah kamar haliza" tanya nya.
"eum... Ngga papa ko, tadi cuman ketemu dek rara aja" jawabnya kikuk. "mana mungkin ngga ada apa-apa kamu intip dia yah" tanya nya sambil menyipitkan matanya.
"nah.. Ini.. Nih suka soudzon aja, mana mungkin azmi ngintip, lagian tadi azmi ngob.. Eh" jawabnya hingga dia keceplosan.
"nahh kan keceplosan, cieee abis ngobrol nih yeee" ledek rizal. "ish.. Sudah lah ka jangan di bahas lagi ayo tidur udah malem" ujarnya.
"iyah deh. Ciee pipinya merah kaya tomat" ledeknya lagi.
Kini waktu menujukan pukul 02.00 azmi pun terbangun. Ketika dia ingin membangunkan rizal, ia merasa kasihan karna rizal sepertinya masih capek setelah tadi mengantar abinya ke lirboyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)
Fiksi RemajaAzmi askandar. Seorang pemuda yang masih menyandang status santri di sebuah pondok pesantren nurul qodim. ia juga seorang gus dan tandanya ia juga keturunan kyai. Sosok yang menjadi idola di pesantrennya, azmi adalah salah satu vokalis yang sudah te...
