part 34

474 41 2
                                    

kini adalah hari di mana aisyah dan aban akan berbahagia.
yah... aisyah dan aban menikah.

kini Maryam, haliza, dinda, dan rara sedang menemani aisyah di kamarnya.

aisyah pun melirik ke arah haliza.

"kenapa sya?" tanya haliza.
"ini bener kan aku nikah" tanya nya tak percaya.
"iyh sya kamu nikah sama salah satu vokal syubban" haliza.

aisyah ingin rasanya menangis tapi ia menahannya karna jika ia menangis make up nya akan luntur.

aisyah, haliza, maryam, dinda dan rara pun mendengar semua orang bertepuk tangan meriah.

"udah sah sya" ujar haliza bahagia.
"alhamdulillah" ujar aisyah, maryam, Dinda dan rara.

haliza pun memeluk aisyah dengan erat.

"selamat bahagia nggih, selamat menempuh hidup baru bersama suami yang dulu kamu sering ceritain sama aku" ujar haliza sambil meneteskan air matanya.
"makasih lizz" jawabannya menangis.

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar aisyah, rara pun langsung membukanya, ternyata nazwa.

"mba ica ayok ke bawah, mba udah sah" ujar nazwa.

"iyh dek nanti mba ke bawah" ujar aisyah yang masih terisak, maryam dan dinda pun membenarkan make up aisyah yang luntur.

maryam dan haliza pun menggandeng tangan aisyah hingga ke luar.

sesampainya di luar banyak orang yang memotret aisyah.

aban pun yang sudah jatuh cinta pada aisyah ia pun langsung berdiri dan mendekat ke arah aisyah.

kini aisyah dan aban meminta azmi dan haliza berduet.

akhirnya haliza pun menaik ke atas panggung dan berduet.

pertama mereka melantunkan sholawat SAMAWA.
dan kedua mereka melantunkan sholawat kesukaan mereka berdua ya itu RAUHI FIDAQ.

tanpa sengaja ketika haliza dan azmi melantunkan sholawat rauhi fidaq, mereka pun bertatapan.

semua orang pun berteriak ketika melihat adegan seperti itu.

di sisi lain tasya yang sedang duduk di  belakang abi salman, abah ulil, abuya dan kh. rahmat. ia pun merasa kesal.

tasya pun pergi ke jembatan yang cukup jauh dari rumah aisyah, ia pun menemui irsyad yang sedang duduk di atas motornya.

"syad..." panggil tasya sedikit menangis.
irsyad pun melirik ke arah suara "dih mewek lu?" irsyad.
"kagak gw ketawa... ya iyah lah, pake nanya lagi, gimana gw ngga mewek mas azmi duet sama liza sambil tatap tatapan" geramnya.
"apa? duet? tatap tatapan?" kaget irsyad.
tasya hanya mengangguk.
"bener bener sudah keterlaluan, pokoknya kita harus buat rencana lebih besar" irsyad.
"iyh tapi apa?" rengek tasya.

irsyad pun diam sejenak untuk berfikir.

"tas sini gw punya ide" ujar irsyad dengan memasang wajah bangga.

tasya pun mendekat ke irsyad.

irsyad pun membisikan rencananya pada tasya.

"gila syad lu mau gw mati" tasya.
"ngga akan lah tas, masa Iyah sih ayah  lo diem aja, pasti ayah lo membujuk azmi dong" ujar irsyad.
"iyh sih, trus kita kapan rencanain nya?" tanya tasya.

tanpa menjawab tasya irsyad pun langsung menyuruh tasya berdiri di pinggir jembatan yang bawahnya sungai dengan air yang cukup deras.

"sekarang tas" titah irsyad, sambil melihat azmi dan haliza semakin dekat.

♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang