Kini waktu menujukan pukul 12.04 mereka bertempat pun baru sampai di rumah.
"assalamualaikum" ucap mereka.
"waalaikumsalam warohmatuwlohi wabarokatuh" jawab abi dan umi.
Haliza pun mencium punggung tangan abi dan uminya, lalu di ikuti rara, rizal dan azmi.
"udah yah nduk belanjanya" ujar umi. "nggih umi udah" jawabnya.
"mba ke atas yuk, aku gerah" ajak rara.
"ya sudah abi, umi liza ke atas dulu" ujarnya.Umi dan abi hanya mengangguk.
Ketika haliza dan rara menaiki tangga,
tiba-tiba rizal pun langsung merebut tas belanjaan haliza."ka izall..." teriak haliza.
"wleeeee" jawabnya sambil mengeluarkan lidahnya.
Haliza pun langsung mengejar rizal sampai atas.
Abi, umi, azmi dan rara hanya menertawakan tingkah haliza yang seperti anak kecil.
"ya sudah yuk dek" ajak azmi pada rara.
Sesampainya di atas azmi pun melihat haliza mengetuk-ngetuk pintu kamar rizal, sambil merengek.
"ka izall siniin, itu punya lizaa" rengeknya, seperti mau menangis.
"ngga mau..." jawab rizal.
"ka izall.. Balikinn" rengeknya lagi.
Azmi merasa gemes melihat sikap haliza yang seperti anak kecil itu.
Tiba-tiba rizal pun membuka pintunya, dan membawa belanjaan haliza.
"dih mau nangis kaya anak kecil kau dek" ledek rizal.
"kaka sih ngapain coba main rebut aja" ketusnya.
"yah kan kaka mau bantu ambiliin belanjaan kamu" jawabnya.
"yah tapi kan ngga kaya gini juga, bisa bicara baik-baik" ujarnya.
"iyah maaf deh adeknya kaka yang cantik sejagat raya" ucap rizal sambil mencubit pipi haliza yang terbaluti cadar.
"ish.. Sakit tau" ketusnya sambil menepuk tangan rizal di pipinya.
Azmi pun yang melihat rizal mencubit pipi haliza, ia pun merasa gemes ingin juga mencubitnya, tapi dia tau diri dia bukan mahromnya.
"eh mi jangan tergiur yah kaka cubit pipinya haliza" ledek rizal.
"ish.. Ngga ko" jawabnya malu.
"sudah siniin ka.. Liza mau ke kamar dulu, mau solat" ujarnya.
"ya sudah nih" jawabnya sambil memberikan tas belanjaanya.
Lalu haliza dan rara pun masuk ke dalam kamar haliza.
Tak terasa malam pun tiba, kini umi sedang membantu haliza dan rara membereskan barangnya.
Kini haliza sudah menyiapkan barangnya buat nanti mondok dan kuliah, sekarang saatnya membereskan barang buat di ambil besok.
Ketika umi sedang membantu rara tiba-tiba gawai umi pun berdering pertanda ada panggilan masuk.
Ternyata umi laila yang menelfonnya.
Umi pun langsung mengangkat telfon nya.
Via telfonn...
Assalamualaikum warohmatuwlohi wabarokatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
♡ اَنَا اُحِبُّكِ فِي ﷲ ♡(END)
Fiksi RemajaAzmi askandar. Seorang pemuda yang masih menyandang status santri di sebuah pondok pesantren nurul qodim. ia juga seorang gus dan tandanya ia juga keturunan kyai. Sosok yang menjadi idola di pesantrennya, azmi adalah salah satu vokalis yang sudah te...