BAB 12 - Fightback

2.4K 584 56
                                    


HAI SELEARS!
Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote ya, biar aku semangat updatenya!



⚠part ini mengandung kata-kata kasar⚠









▪▪▪

Ini tidak bisa dibiarkan! Carla harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan gadis tidak berdaya itu.

Orang-orang disini sepertinya tidak peduli... atau mungkin tidak mau ikut campur dengan masalah mereka karena takut?

Lihat saja. Saat ini mereka hanya berdiri diam sambil menyaksikan.

Sungguh ironi. Beberapa manusia saat ini sudah tidak peduli lagi dengan orang sekitar, padahal kepedulian mereka bisa saja dapat menyelamatkan nyawa seseorang.

Ah, terserah dengan kata 'ikut campur'. Jelas-jelas Carla harus menyelamatkan gadis itu yang saat ini sedang diseret paksa dengan cara tidak manusiawi.

"Heh! Brengsek!"

BUGH!

Tendangan Carla mendarat di pelipis pemuda bertato yang menyeret gadis tidak berdaya membuat pemuda itu langsung tumbang seketika.

Carla buru-buru menghampiri gadis itu, lalu membantunya untuk duduk.

"Lo enggak pa-pa 'kan? Lo sama dia ada hubungan apa? Pacaran? Kalau iya, putusin! Apaan cowok brengsek kayak gitu enggak boleh di pertahanin! Berani-beraninya dia pake kekerasan ke cewek!" Cerocos Carla sembari merapikan rambut panjang gadis di depannya yang terlihat berantakan.

"Gu-gue emang mau putus, tapi dia enggak mau dan malah ngasarin gu-"

"CEWEK BANGSAT! BERANI-BERANINYA LO IKUT CAMPUR!"

Pemuda bertato bangkit dari sikap terlentangnya, ia langsung berlari menghampiri Carla dan hendak menyerangnya dari belakang. Namun sayang sekali, Carla sudah mempunyai refleks yang bagus sehingga ia langsung mengeluarkan jurus taekwondonya membuat pemuda itu lagi-lagi tumbang.

Carla tersenyum tipis, "udah lama enggak pake dwichagi, jadi meleset, deh. Niatnya sih mau kena ulu hati, tapi malah jadi kena perut." Gumamnya cukup bangga.

Carla pun memalingkan wajahnya ke arah gadis tadi, mengabaikan pandangan orang-orang yang saat ini sedang memperhatikan dirinya dengan takjub sekaligus ngeri.

Carla pun membantu gadis cantik itu untuk bangkit berdiri.

"Lo harus pergi. Di sini gue masih ada urusan, lo bisa enggak pergi sendiri?" Tanya Carla seraya menepuk-nepuk dress mini yang gadis itu pakai karena terdapat debu yang menempel.

"Gue bisa sendiri. Siapapun lo, terima kasih banyak. Gue hutang budi sama lo." Ujar gadis itu membuat Carla menganggukkan kepalanya.

"Kalau sanggup, sekarang lo lari, abis tuh panggil taksi. Kalau bisa jangan berhubungan lagi sama cowok brengsek itu, ya!" Pesan Carla sembari menunjuk pemuda bertato yang sudah tidak berdaya.

"Iya, gue bakal laporin ke ayah gue. Sekali lagi terima kasih!" Setelah memeluk Carla sekilas, akhirnya gadis yang tidak di ketahui namanya itupun pergi.

Kini tinggal Carla dan beberapa orang yang saat ini mulai berbondong-bondong untuk masuk ke ruangannya masing-masing.

Carla menghela nafas panjang, ia tatap pemuda yang saat ini terkapar lemas di lantai.

"Tendangan gue bikin lo pingsan, ya? Padahal cuman kena perut, enggak kena ulu hati." Carla menatap pemuda itu kasihan, "ngerepotin banget, si!" Decaknya.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang