BAB 37 - Special Code

2.3K 607 223
                                    

Cie malam mingguan-.-
Komen part ini bakal lebih banyak ga ya?😶









▪▪▪

Carla sedang melamun di teras belakang rumahnya. Gadis manis yang rambut sebahunya di biarkan terurai itu sedang duduk di sebuah kursi sambil memandangi langit malam.

Bulan sabit terlihat indah di atas sana, menghiasi langit malam di temani bintang-bintang yang bertaburan.

Carla tidak sendiri, di lantai ada Laling yang sedang mondar-mandir sedari tadi.

Entah mengapa akhir-akhir ini pikiran Carla cukup tidak beraturan. Belakangan ini juga Carla melihat sekelebat-sekelebat kejadian yang Carla sendiri tidak tahu artinya apa karena sekelebat  kejadian tersebut tidaklah terlihat jelas di pikirannya.

Ketakutan dan juga kekhawatiran mulai Carla rasakan. Membuat Carla sering sekali melamun untuk memikirkannya.

Carla tidak bisa mengungkapkannya kepada orang lain, karena ia takut itu akan berdampak buruk untuk ke depannya.

Olimpiade adalah hal yang akhir-akhir ini menghantui pikirannya Carla. Seolah-olah Carla mempunyai firasat buruk tentang lomba yang akan terjadi beberapa hari lagi itu.

Pikiran Carla mengarah kepada peserta yang akan mengikutinya, membuat Carla khawatir sendiri ketika memikirkan mereka.

Apalagi di antara yang mengikuti olimpiade ada Sendi dan Atlas yang merupakan teman seperjuangannya di Golden Class. 

Lalu selain olimpiade, ada beberapa hal lain yang menghantui pikirannya Carla.

Di antaranya adalah, ia memikirkan api,  air dan jembatan, pelacak lokasi, jalan dan kendaraan, obat-obatan, sebuah laboratorium dan sebuah kamera.

Selain itu Carla juga memikirkan beberapa orang, dan salah satunya adalah murid Selion yang akan mengikuti olimpiade.

Carla menelungkupkan wajah di lututnya, ia merengek karena merasa pusing dengan otaknya yang terus-menerus memikirkan hal-hal yang sama sekali tidak Carla mengerti apa maksudnya.

Rasanya kepala Carla akan meledak jika terus memikirkannya. Jujur saja, di saat seperti ini Carla ingin mencurahkan semua kepada orangtuanya.

Namun, Ravan dan Cassie sedang bekerja di luar negeri sana. Selama waktu yang di tentukan, Carla tidak bisa  menghubungi mereka karena mereka sedang menjalankan tugas.

Belum lagi Carla juga tidak tahu mereka pergi ke negara mana.

Ah, sepertinya Carla harus memikirkannya sendirian.

Carla juga harus bersiap-siap untuk mencegah berbagai kemungkinan yang akan terjadi dengan tindakannya. Mungkin tindakannya ini tidak akan berdampak besar, namun setidaknya ia bisa mengurangi berbagai kemungkinan lainnya.

"Mencegahnya, ya..." Carla menggumam sambil mengangkat kepalanya. 

Tiba-tiba saja ia tersentak kala pikirannya memperlihatkan bayangan seseorang yang melambaikan tangan ke arahnya.

"I--itu... apa?" Tanya Carla kepada dirinya sendiri.

Drrt... Drtt...

Ponsel Carla tiba-tiba bergetar, ia pun menolehkan kepalanya ke meja yang ada di sampingnya.

Ia meraih ponselnya tersebut yang menampilkan sebuah panggilan dari seseorang, membuat Carla langsung mengangkatnya.


"Neneeek!" Rengek Carla begitu telepon mulai tersambung.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang