BAB 02 - OK Lingga!

4.5K 851 93
                                    

Selion High School.

Banyak yang berubah dari sekolah elit bertaraf Internasional itu. Sekolah yang terletak di ujung kota ini mempunyai gedung-gedung baru yang telah dibangun.

Hal ini terjadi karena setiap tahun murid Selion High School selalu bertambah.

Gedung asrama di perluas, gedung kelas di perbanyak, begitupula dengan taman-taman yang di percantik agar menciptakan kenyamanan bagi murid-murid yang menimba ilmu di sekolah ini.

Banyak siswa maupun siswi yang tertarik dengan Selion High School. Sekolah yang di kelilingi hutan ini mempunyai suasana yang sejuk, damai dan juga nyaman. Sehingga sangat cocok untuk dijadikan tempat kegiatan belajar mengajar.

Pagi ini hawa di Selion cukup dingin di karenakan hujan baru saja reda. Banyak murid yang memakai almamater krem berjalan santai di jalan aspal basah yang akan membawa mereka ke gedung utama Selion High School.

Terlihat dua orang pemuda sedang berjalan bersama di jalanan yang di kanan dan kirinya terdapat pohon cemara.

Satu orang pemuda sedang asik memainkan ponselnya, sedangkan satu orang pemuda lagi sedang berjuang melawan rasa kantuknya.

Sebenarnya Lingga, Rion dan Carla berangkat bersama. Hanya saja Carla tertinggal di belakang karena sedang menalikan tali sepatunya yang lepas.

"Lo tidur jam berapa, si?"

Akhirnya Lingga bertanya, ia masukan ponselnya ke dalam saku almamater krem miliknya.

"Ya, lo mikir aja. Kita pulang jam berapa malem tadi?" Rion malah balik bertanya.

"Jam dua pagi." Jawab Lingga. "Ah, lemah lo. Tidur tiga jam aja aleman." Cibirnya.

Rion mendengus kasar, pemuda itupun berjalan duluan, meninggalkan Lingga dan juga Carla. Yang pemuda itu butuhkan sekarang adalah kursi di kelasnya, karena ia akan tidur sebentar untuk meredakan rasa kantuknya.

"Rion kemana?" Carla sudah berdiri di samping Lingga, gadis itu kini sedang membenarkan poninya.

"Ke kelas duluan." Jawab Lingga. Pemuda tampan itu kemudian merangkul Carla yang merupakan sahabat sejak kecilnya, "tante Cassie sama om Ravan enggak bawa oleh-oleh buat gue apa, La?" Tanyanya.

Carla mengangkat bahunya, ia menoleh untuk menatap pemuda tampan di sampingnya, "gue enggak tau. Tadi pas mereka datang, gue langsung berangkat soalnya." Jawabnya, "lagian kalau pun bawa, enggak ada buat lo." Sambungnya.

Lingga berdecak sambil melepaskan rangkulannya.

"Eh, nanti anterin gue ke toko buku, ya?" Pinta Carla tiba-tiba.

Lingga memasukkan satu tangan ke dalam saku celananya, ia pun menganggukkan kepalanya, "oke." Jawabnya.

Akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalananya menuju gedung utama.

Saat sudah sampai di tangga, ada yang merangkul Carla dan juga Lingga dari belakang secara tiba-tiba.

Kedua remaja itu langsung menoleh dan mendapati seorang pemuda berkulit putih dengan rambut blonde berdiri di antara Lingga dan juga Carla.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang