Ramein ya, soalnya itu tuh ngaruh banget buat mood nulis mwehehe...
Happy Reading!
▪▪▪
Satu orang pria paruh baya dan satu orang gadis muda sedang berjalan bersama di sebuah lorong yang ada di dalam gedung. Mereka berdua tengah berbincang seru sampai-sampai sesekali tawa mereka mengudara.
Mereka adalah Noah Gazendra dan Savina. Dua orang manusia yang menjadi dalang dari semua kejadian yang menimpa Selion High School akhir-akhir ini.
"Kamu pinter juga ya, bisa memanfaatkan orang seperti dia." Puji Noah seraya merangkul keponakannya itu.
Savina terkekeh pelan, gadis tinggi itu menolehkan kepalanya ke arah Noah yang ada di sampingnya, "Atari terlalu bodoh, sehingga mudah untuk dihasut dan dimanfaatkan." Balasnya dengan santai.
"Namanya siapa tadi?"
"Atari. Dia gadis yang mempunyai penyakit kejiwaan. Dan itu cukup mengerikan sebenarnya. Untunglah aku bisa memanfaatkannya untuk menghancurkan sekolah itu." Savina tersenyum miring, ia merasa bangga karena telah berhasil bekerja sama dengan sosok Atari yang selama ini sering ia perhatikan.
Sejak kejadian ada murid Selion yang ditabrak, Savina langsung mengetahui siapa pelakunya karena sebelum kejadian tersebut, ia mengawasi cctv sekolah. Dan menariknya, dia melihat aksi Atari yang sedang merusak mobil korban kecelakaan tersebut.
Dari sana, Savina mulai tertarik kepadanya. Awalnya Savina kira Atari adalah orang yang sulit untuk di dekati dan diajak kerja sama. Sehingga sebelumnya ia menyusun berbagai rencana.
Tetapi dugaannya ternyata salah. Gadis yang mirip dengan Mega itu benar-benar sangat mudah untuk dipengaruhi. Apalagi jika menyangkut Mega, Atari akan melakukan apa saja, termasuk bekerja sama untuk membuat keributan di sekolahnya.
"Ngomong-ngomong, om. Apa aku harus membuat berita tentang kejadian yang terjadi di Selion akhir-akhir ini? Sepertinya aku harus menyebarkannya." Kata Savina seraya menghentikan langkahnya bersama Noah di depan sebuah pintu ruangan.
Noah membuka pintu ruangan itu, membuat Savina masuk ke dalam diikuti Noah di belakangnya.
Setelah menutup pintu, Noah pun berujar, "tidak usah. Berita itu akan tersebar dengan sendirinya." Katanya, "yang kita fokuskan sekarang adalah penelitian yang akan om lakukan. Jadi kamu harus membantu om, ya?"
"Tidak usah diingatkan lagi. Aku tahu itu, sejak dulu ibu selalu menyuruhku untuk membantumu, om." Balas Savina membuat Noah tersenyum seraya mengusap puncak kepalanya Savina.
Savina mendongak untuk menatap Noah, "tapi... bagaimana dengan dendam ibu yang belum terbalas?"
Kali ini Noah menepuk pundaknya Savina, "kamu tidak perlu khawatir. Selion pasti akan mengalami krisis sekarang. Lagipula, cucu dari pemilik sekolah sudah ada di tangan kita."
Mendengar itu, perlahan-lahan sudut bibir Savina tertarik menjadi sebuah senyuman miring, "Carla, ya?" Gumamnya.
"Kalau begitu, kamu bantu om, ya!"
Savina tentu saja menganggukkan kepalanya. Tanpa diminta pun Savina pasti akan membantu om-nya.
Hal yang membuat Savina bekerja sama dengan Noah adalah karena ibunya. Sejak kecil, gadis itu selalu diberi pesan jika apapun yang terjadi maka turuti perkataan om-nya. Sejak kecil Savina memang lebih dekat dengan Noah daripada orangtuanya, hal itu dikarenakan orangtuanya terlalu sibuk untuk bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AventuraSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...