Gimana puasanya?
Udah batal berapa hari nih?▪▪▪
Dua orang pemuda yang mempunyai tinggi berbeda memasuki sebuah dapur hotel yang di dalamnya terdapat beberapa orang koki yang sedang bekerja.
Mereka adalah Lingga dan Rion. Setelah berhasil mengambil alih mobil box berisi bahan makanan dengan cara 'mencurinya' diam-diam, akhirnya mereka dapat masuk ke dalam hotel dengan mudahnya.
Meskipun pasti, supir yang tadi sedang sibuk menelepon sambil merokok itu akan mencarinya. Lingga dan Rion tidak peduli, toh supir itu tidak mengetahui siapa yang membawa mobilnya. Lagipula mobilnya tidak hilang, hanya pindah tempat saja.
Akhirnya sekarang, Lingga maupun Rion yang sama-sama membawa kardus berisi bahan makanan itu menatap sekeliling dapur yang terlihat luas dan juga ramai. Saat ini mereka akan menyimpan bahan makanan itu di dalam sana. Namun mereka berdua tidak tahu harus meletakan bahan makanan tersebut di sebelah mana.
Oleh karena itu, Lingga bertanya kepada salah satu pegawai yang ada di sana, "permisi pak, ini di simpan dimana ya?" Tanyanya.
Pria paruh baya berseragam koki itu menoleh, "oh, bahan terakhir ya? Taruh saja di dalam ruangan itu." Ia menunjuk sebuah pintu yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan mereka.
Akhirnya Lingga menganggukkan kepala, "terima kasih."
Setelah itu, pemuda tinggi bersurai hitam tersebut menyiku Rion yang masih diam di tempat sambil memandangi sekitarnya, "kenapa lo?" Tanyanya.
"Harum masakannya bikin gue laper, Ling." Ujar Rion membuat Lingga mendengus.
Pemuda tinggi itu lantas berjalan duluan untuk meninggalkan Rion yang terlihat kelaparan. Membuat Rion yang sempat tergoda oleh masakan itu buru-buru menyusul Lingga yang sudah sampai di depan sebuah pintu.
"Makan dulu aja yuk, Ling?" Ajak Rion yang mepet-mepet ke dekat Lingga agar suaranya terdengar.
Hal itu dikarenakan di dapur lumayan berisik, banyak suara yang terdengar sehingga Rion takut jika Lingga tidak akan mendengar.
"Tahan dulu laparnya." Kata Lingga sambil membuka pintu yang tidak terkunci lalu masuk ke dalam dengan santainya.
Rion menghela napas sabarnya, akhirnya ia pun membuntuti Lingga yang berjalan di depannya. Di dalam ruangan yang Lingga dan Rion masuki tidak ada orang. Hanya ada beberapa bahan makanan dan juga alat yang di simpan. Lingga maupun Rion menyimpan barang yang di bawanya di tumpukan dus, setelah itu mereka sama-sama terdiam sambil mengamati sekitarnya.
"Terus sekarang kita kemana?" Tanya Rion.
Lingga terdiam untuk berpikir, ia masih mengamati sekitarnya membuat Rion yang berdiri di sampingnya itu ikut melakukan hal yang sama.
Sampai akhirnya, mata mereka berdua berhenti di sebuah pintu yang berada di pojok ruangan. Dua pemuda yang mempunyai tinggi berbeda itu lantas berpandangan.
"Itu pintu apaan, ya?" Tanya Lingga membuat Rion menggelengkan kepalanya.
"Mau ke sana? Siapa tahu kita bisa cari Carla lewat sana," kata Rion sambil menoleh ke arah pintu yang tertutup itu kembali.
Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk menghampiri pintu berwarna silver tersebut. Setelah sampai di depannya, mereka melihat pintu itu di kunci menggunakan sebuah pin.
"Gimana nih?" Tanya Rion, ia menatap Lingga yang sedang berpikir, "lo bisa mecahin PINnya?"
Kepala Lingga menggeleng, "enggak bisa." Katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...