BAB 04 - Nobody Gotta Know

3.6K 719 90
                                    

"Ke toko buku jadi engga?"

Pertanyaan tersebut membuat seorang gadis berambut sebahu berponi yang sedang fokus menatap ponselnya mendongak.

Ia kemudian menoleh ke samping kanannya dan mendapati sesosok pemuda tampan yang menjulang tinggi.

Kepala Carla pun mengangguk, "jadi." Jawabnya.

"Gue ikut dong!"

Sebuah rangkulan mendarat dipundaknya Carla dan juga Lingga.

Pelakunya adalah Rion Andrea.

Saat ini mereka bertiga sedang berjalan menuju parkiran. Sekarang adalah saatnya pulang, sehingga banyak murid yang berlalu lalang di jalanan yang terbuat dari aspal ini.

"Enggak boleh!" Kata Carla sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melarang.

"Loh, kenapaaa?"

Sembari menatap layar ponselnya, Carla menjawab, "lo lagi sakit, pulang aja sana."

"Iya, pulang aja sana. Bawa motor sendiri, ya!" Timpal Lingga yang kali ini merangkul Rion balik.

Rion terdiam sebentar, pemuda berkulit putih yang saat ini wajahnya cukup pucat itu kemudian melirik Carla dan Lingga secara bergantian dengan sinis.

Seakan ingat sesuatu, Carla menghentikan langkahnya, membuat kedua pemuda yang sedang berangkulan ikut berhenti juga.

"Rion 'kan lagi sakit, mana bisa naik motor?"

Lingga berdecak, "iya juga." Ia kemudian melirik Rion, "ngegelinding aja lo dari sini ke rumah lo." Celetuknya.

"Mulut lo minta ditepok duit banget!" Cetus Rion membuat Lingga tertawa.

Mereka bertiga kemudian sama-sama saling diam. Padahal lima langkah lagi mereka akan sampai ke parkiran.

Beberapa murid yang lewat tidak segan-segan memperhatikan mereka bertiga. Murid-murid di Selion High School ini pasti kenal dengan Carla, Rion dan juga Lingga.

Tiga manusia itu selalu bersama kapanpun dan juga dimanapun.

Belum lagi mereka bertiga masuk ke dalam Golden Class, yang dimana setiap siswa atau siswi yang masuk ke kelas tersebut pasti akan populer di kalangan murid-murid Selion.

"Rion balik sama gue aja, gimana?"

Tawaran itu membuat tiga kepala yang sedang menghadap ke depan berbalik ke belakang secara bersamaan.

Seorang pemuda berambut blonde tengah berdiri sembari menampilkan senyuman ramahnya.

Siapa lagi kalau bukan, Alix Lio Agatra.

"Gue sekalian mau beli sesuatu, nih." Sambung pemuda manis itu.

Carla langsung membalikkan badannya menghadap Alix, "tapi lo enggak bisa naik motor 'kan?" Tanyanya.

"Ah, iya juga—"

"Kalau gitu, lo bawa mobil gue aja, Al. Lo sama Rion di mobil gue, Carla sama gue di motornya Rion, gimana?" Usul Lingga.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang