BAB 38 - One Thing

2.3K 592 242
                                    

Seneng banget readers mulai aktif huhuuuyyy













▪▪▪

Lingga memasuki ruang makan dengan senyuman yang tercetak jelas di wajahnya yang tampan, membuat Mila yang sedang menyiapkan makanan itu mengernyitkan dahinya heran.

Salah satu kursi di tarik ke belakang, Lingga pun duduk di sana dan siap untuk memakan sarapan.

Launa sedang memberi makan kucingnya, ia menoleh ke arah abangnya yang masih menampilkan senyuman.

"Meong!"

Nilo bersuara, membuat Launa menatapnya. Tak berselang lama, Launa menampilkan senyuman jahilnya, ia kemudian bangkit berdiri setelah selesai memberikan makanan untuk kucing kesayangannya.

"Ada yang lagi kasmaran nih, mah." Celetuk Launa sambil menarik kursi di samping Lingga.

Lingga langsung menoleh ke arah adiknya, bukannya protes tidak terima, Lingga malah tersenyum lebar sambil memelototkan matanya kepada Launa.

"Siapa?" Mila bertanya sambil meletakan segelas air ke atas meja.

Dagu Launa menunjuk Lingga, sedangkan pemuda itu dengan santai memakan rotinya.

"Kamu... baru aja jadian?" Tanya Mila membuat Lingga menganggukkan kepalanya tanpa beban.

Mila maupun Launa saling berpandangan, lalu Mila pun duduk di hadapannya Lingga dan menatap putranya itu dengan tatapan serius, "sama siapa?"

Ketika Lingga hendak membuka suara, tiba-tiba pintu utama rumah yang terbuka di ketuk membuat mereka bertiga menoleh ke arah sana.

Di sana Carla tersenyum sambil melambaikan tangannya. Gadis manis yang rambutnya terurai itu kemudian masuk ke dalam dan langsung menyalami tangannya Mila.

"Pagi, bunda!" Sapanya dengan ceria.

Mila tersenyum, "pagi juga, Carla. Sarapan belum?"

Carla menganggukkan kepalanya, "udah tadi sama mbak Nina."

Setelah mengatakan itu, ia pun duduk di kursi sampingnya Mila. Membuat Launa yang duduk di hadapannya itu menatapnya curiga.

"Ini ada apa ya? Hawanya kayak ada dua orang yang lagi bahagia." Celetuk Launa membuat Carla dan Lingga menatapnya.

"La, masa katanya Lingga jadian," lapor Mila kepada Carla.

Carla sedikit tersentak di tempatnya, ia tidak bisa menjawab apa-apa dan hanya bisa memandang Lingga yang masih memakan rotinya.

"Jadi Lingga, kamu pacaran sama siapa?" Kali ini Mila menatap putranya, ekspresinya seolah siap menghakimi jika Lingga pacaran dengan orang yang tidak di kenalnya.

Dagu Lingga maju untuk menunjuk Carla yang sedang memberikan selai coklat ke rotinya. Memang dia sudah sarapan, namun aktivitas itu dilakukan agar Carla terlihat ada kerjaan.

Mila langsung menoleh ke arah Carla, membuat gadis itu menatapnya sambil nyengir lebar.

"Kalian berdua... pacaran?" Tanya Mila seolah tidak percaya.

Lingga dan Carla akhirnya menganggukkan kepalanya secara bersamaan, membuat Mila melotot tidak menyangka.

Sebenarnya Lingga dan Carla cukup khawatir dengan respon yang akan Mila berikan. Namun mereka berusaha untuk setenang mungkin agar reaksinya sesuai harapan.

"Akhirnyaaaaaaa!!" Seru Mila sambil melengkungkan senyuman bahagia.

Tiga orang anak muda yang ada di sana langsung tersentak di tempatnya ketika mendengar seruan Mila yang tiba-tiba.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang