BAB 09 - Limit Line

2.8K 673 57
                                    

Pagi-pagi, Carla dan Rion sedang berduduk-duduk santai di taman yang terletak di depan gedung Golden Class.

Mereka sedang duduk di kursi yang terbuat dari semen, menikmati sebuah makanan sembari menikmati angin pagi yang sangat menyejukan.

Carla sedang menikmati permen yupi favoritnya, gadis yang kali ini rambutnya dikuncir setengah itu duduk di sebelah Rion yang sedang menikmati sarapan berupa roti.

"Masih pagi udah makan yupi." Celetuk Rion.

Sembari mengunyah, pemuda berkulit putih itu memperhatikan Carla yang sedang membuka bungkusan permen yupi untuk yang ketiga kalinya.

"Mau?" Tawar Carla.

Rion menggelengkan kepalanya, "enggak, ah. Awas nanti lo sakit gigi."

"Enggak bakalan, gigi gue kuat."

Rion hanya menganggukkan kepalanya sok percaya. Sudah terbiasa dengan gadis manis yang berstatus sahabatnya itu.

Carla itu suka sekali dengan makanan bernama yupi, entah itu berupa permen atau jelly. Pokoknya Carla itu maniak yupi.

Katanya, permen itu manis dan kenyal. Carla suka.

Ngomong-ngomong, saat ini Lingga sedang tidak ada. Pemuda itu sedang pergi ke toilet, sehingga hanya ada Rion dan Carla yang sedang menikmati waktu berdua.

"Btw, nametag lo jadinya gimana?" Tanya Carla tiba-tiba.

"Belum ketemu, La. Kira-kira lo tau enggak? Nametag gue dimana?"

Carla melirik Rion, "yang ngilangin 'kan lo, Yon. Kok nanya gue? Emangnya gue dukun?"

"Lo 'kan dukun santet."

"Lo mau gue santet?"

"Ogah, serem."

"Tapi orang yang bisa nyantet itu keren loh, dia bisa membunuh tanpa menyentuh." Celetuk Carla.

Rion yang tertarik akan bahasan itu pun menghadapkan badannya ke arah Carla, "kalau misalnya murid Golden Class ada yang punya kemampuan khusus nyantet, itu gimana ya?"

Carla berpikir sembari menatap wajah tampannya Rion. Tercipta keheningan diantara mereka berdua karena mereka sama-sama sedang memikirkan bagaimana jika orang yang mempunyai kemampuan menyantet itu benar-benar ada di sekolah.

"Kayaknya dia bakalan punya banyak pelanggan." Rion mengeluarkan suara.

Carla pun menganggukkan kepalanya setuju, "salah-satunya gue, soalnya gue mau nyoba nyantet lo, Yon." 

Rion menyentil dahinya Carla, membuat gadis manis yang ada di sampingnya itu meringis kesal.

"Lagi pada ngapain nih?" Lingga muncul dan mendudukkan bokongnya di antara Rion dan Carla, membuat dua orang itu mendengus kesal karena harus menggeser badannya.

"Gibahin lo." Ketus Rion sembari mengeluarkan ponsel dari saku celana seragamnya.

"Gibahin aja terus, biar dosa gue berkurang." Balas Lingga.

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang