Pulang sekolah saatnya untuk tim LRC pergi ke rumah sakit Gifari. Yang dimana di sana, mereka akan mendapatkan informasi mengenai misi yang akan mereka jalani.
Tim LRC tidak suka menunda-nunda, mereka ingin segera menjalankan misi secepatnya.
Oleh karena itu, sekarang Lingga, Rion dan Carla berada di mobil yang sama. Tiga remaja yang masih memakai seragam utama Selion itu sedang menuju ke rumah sakit yang berada di pusat kota.
Kebetulan tadi pagi mereka berangkat bersama menggunakan mobilnya Lingga, sehingga Rion tidak perlu khawatir tentang motornya.
"Ini kita mau langsung ke rumah sakit? Enggak pulang ke rumah dulu buat ganti baju?" Tanya Carla yang duduk di sampingnya Lingga.
Lingga yang sedang menyetir itu menganggukkan kepalanya, "rumah sakit 'kan sebelum rumah kita. Jadi sekalian aja." Balasnya.
"Iya, kalau pulang dulu nanti malah bolak-balik." Rion yang duduk di belakang sendirian sambil bermain game di ponselnya ikut menyahut.
"Oh, ya udah."
Akhirnya terjadi keheningan di antara mereka bertiga. Lingga fokus dengan menyetirnya, Carla sibuk dengan sosial medianya dan Rion sedang serius bermain game di ponselnya.
Lama di liputi keheningan, tiba-tiba Carla mendongakkan kepalanya. Ia menoleh ke arah Lingga.
"Kok tiba-tiba gue kepikiran murid Selion, ya?"
"Kepikiran kenapa? Bukan hal yang buruk 'kan, itu?" Tanya Lingga hati-hati.
"Gue harap sih, bukan," jawab Carla dengan ragu.
▪▪▪
Setelah menempuh kurang lebih setengah jam, akhirnya tim LRC sampai di rumah sakit Gifari yang terletak di pusat kota.
Sesampainya di sana, mereka langsung diantarkan oleh satpam menuju ruangan khusus yang hanya bisa di tempati oleh pemilik rumah sakit.
Dan disini lah mereka sekarang, di sebuah ruangan bernuansa putih yang cukup luas. Terdapat rak yang berisi obat-obat, ada rak yang diisi buku-buku medis juga, lalu di tengah ruangan ada sofa.
Saat tim LRC masuk, mereka sudah mendapati seorang pria berjas dokter yang sedang duduk di sofa sembari menyusun sebuah kertas.
"Tim LRC dari Selion?" Pria berjas dokter itu bertanya sembari menoleh, hal itu membuat tim LRC mengangguk secara bersamaan.
Aura pria itu cukup menegangkan. Bagaimana tidak, wajahnya datar dan terlihat tidak bersahabat. Matanya yang di balik kacamata itu terlihat begitu tajam.
"Silahkan duduk,"
Akhirnya tim LRC pun duduk di sofa yang ada di hadapan pria berjas dokter, mereka duduk dengan canggung karena ini adalah pertama kalinya mereka bertemu dengan pemilik Rumah Sakit Gifari yang dimana rumah sakit tersebut sudah tersebar di pulau Jawa.
Bisa dibilang saat ini mereka sedang berhadapan dengan pemilik rumah sakit ternama, belum lagi reputasi rumah sakit dan pemiliknya ini sangat baik karena terkenal akan kemanjuran obat-obatnya.
"Kalian pasti sudah tahu, saya adalah Ridan Algifari. Pemilik dari rumah sakit Gifari." Ujar pria berekspresi dingin itu memperkenalkan diri, "suatu kehormatan karena kalian bisa bertemu langsung dengan saya. Hal ini karena saya ingin meminta bantuan kepada kalian murid Golden Class Selion." Lanjutnya.
"Terima kasih karena sudah percaya kepada kami. Suatu kehormatan bagi kami karena bisa bertemu langsung dengan anda, pak." Ujar Lingga.
Sebenarnya Lingga cukup tidak suka, karena pria bernama Ridan ini terlihat begitu angkuh dan sombong sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...