(Lanjutan part 42)
▪▪▪
Minimarket di dekat persimpangan yang akan menuju Selion adalah tempat yang saat ini sedang Gillen tuju. Pemuda yang memakai helm full face itu melajukan motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi, membuat Athena yang duduk di boncengannya menampilkan ekspresi gusar.
Ia ingin meminta Gillen untuk mengurangi kecepatan motornya, namun sepertinya itu adalah hal yang sulit untuk dilakukan mengingat suara di jalanan cukup berisik dan juga Gillen yang memakai helm.
Akhirnya Athena hanya bisa pasrah. Ia berkomat-kamit, merapalkan doa agar dirinya dan Gillen diberikan keselamatan sampai tujuan.
Setelah bergelut dengan rasa khawatir tentang perjalanannya selama beberapa menit, akhirnya Athena bisa bernapas lega karena mereka pun sampai di sebuah minimarket yang berada tepat di pinggir jalan.
Gillen memelankan laju motornya ketika melewati minimarket tersebut, kepalanya menoleh ke arah parkiran dan ia dapat melihat motor matic milik Atlas terparkir di sana.
Pemuda berhelm hitam itu menghentikan motornya di dekat tiang logo minimarket--sengaja berhenti disana agar Atlas tidak dapat melihat kehadirannya.
Akhirnya Athena turun dari atas motor besarnya Gillen, gadis manis yang rambutnya di kepang satu itu langsung melompat kecil dan memukul punggungnya Gillen membuat pemuda berambut gondrong itu meringis.
"Aku enggak pakai helm, mana dibawa ngebut... tega!" Kesal Athena sembari mencebikkan bibirnya.
Gillen hanya terkekeh, sama sekali tidak menampilkan rasa bersalahnya membuat Athena mendengus kasar.
Menyampingkan rasa kesalnya, Athena pun menarik napas dalamnya. Setelah itu, ia sedikit berjalan ke depan motor Gillen untuk melihat ke arah parkiran minimarket, melihat apakah Atlas sudah keluar atau belum.
Namun, bukannya melihat sosok pemuda tinggi bernama Atlas Starlan, mata Athena malah melihat seorang gadis dengan rambut yang bergelombang keluar dari dalam sana.
Dahi Athena mengernyi dalam, ia merasa tidak asing dengan sosok gadis yang rambutnya bergelombang itu. Belum lagi, gadis yang baru keluar tersebut memakai seragam sekolah yang sama dengan dirinya.
"Mega?" Nama itu mengudara dari mulutnya Athena.
"Hah?" Gillen yang masih duduk di atas motor itu menyahut sambil menatap gadis di depannya.
"Itu Mega bukan sih? Bukannya dia udah pulang ya?"
Gillen memajukan kepalanya ke depan untuk melihat ke arah parkiran minimarket. Benar saja, ia juga melihat seorang gadis yang rambutnya bergelombang baru saja memasuki sebuah mobil sedan berwarna abu-abu.
Mata Gillen memicing, ia perhatikan gadis di parkiran yang saat ini bersiap untuk menyetir mobilnya sendirian.
"Mega ya? Iya 'kan? Panggil jangan?" Ujar Athena sembari menolehkan kepalanya ke arah Gillen dan gadis itu secara bergantian.
Kepala Gillen kembali mundur, pemuda yang masih memakai helm itu menggeleng, "enggak usah, kalau bukan Mega nanti lo malu karena salah panggil orang."
"Tapi aku yakin itu Mega,"
"Emang mirip sih, tapi--"
"Eh, itu Atlas!" Seruan Athena menghentikan ucapannya Gillen, pemuda itu akhirnya menoleh ke arah pintu minimarket.
Atlas baru saja keluar dari dalam sana sambil membawa sebuah tas belanjaan. Pemuda tinggi itu terlihat tidak peduli dengan sekitarnya, sehingga kehadiran Athena dan Gillen tidak pemuda itu sadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...