Di waktu yang sama namun tempat berbeda, Alix dan Ivana sedang duduk berdampingan di sebuah tangga lebar yang menjadi jalan untuk mencapai gedung utama.
Alix duduk sembari menyandarkan punggungnya ke tangga yang ada di belakangnya, sedangkan Ivana sedang duduk bersila sambil memainkan ponselnya.
Sudah hampir setengah jam mereka tidak mengeluarkan suara.
Alix yang sedang bersandar itu kemudian melirik punggung Ivana dari belakang, pemuda berambut blonde tersebut kemudian bangkit dan melompat turun untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Ivana yang masih fokus dengan ponselnya.
"Kita enggak ada kerjaan banget ya, di sini. Mau ketemu kepala sekolah sama Bu Temara aja enggak bisa. Mereka lagi ngadain rapat. Terus murid-murid pada di pulangin cepet, sekarang kita berdua udah kaya anak ilang yang lagi nungguin seseorang." Celetuk Alix sambil melonggarkan dasinya menggunakan satu tangannya.
Memang benar, jika saat ini keadaan Selion cukup sepi. Satu jam yang lalu, semua murid Selion High School di pulangkan dengan alasan tertentu. Tak hanya itu, murid-murid Golden Class pun sama, mereka ikut di pulangkan.
Di sekolah hanya ada beberapa orang saja yang berkeliaran, mereka tak bukan dan tak lain adalah murid yang tinggal di asrama.
Alix dan Ivana merasa tidak berguna sekarang. Pasalnya, teman-temannya saat ini sedang berjuang untuk menyelamatkan temannya yang lain, sedangkan mereka hanya bisa diam tidak melakukan apa-apa.
Padahal rencananya mereka ingin melaporkan sesuatu kepada pihak sekolah terkait kasus-kasus yang terjadi di sekolah. Mereka ingin memberitahu jika Atari merupakan pelakunya.
"Kalau di pikir-pikir, Atari tuh serem ya? Kok dia tega sampai ngebunuh ibunya gara-gara hal sepele doang. Gue merinding banget asli," kata Alix lagi, kali ini dia bergidik ngeri.
"Ngomongin Atari, gue jadi inget Riddle yang dia kasih. Sekarang, gue tau jawabannya... kalau Riddle yang itu mendeskripsikan dirinya sendiri..." Alix langsung mengusap-usap tangannya yang merinding.
Ivana yang sebelumnya hanya mendengarkan itu pun kali ini melirik pemuda berambut blonde di sampingnya sekilas. Lalu ia fokus kembali ke ponselnya.
Alix yang melihat itu lama-kelamaan jadi merasa kesal, ia pun menyenggol lengan Ivana membuat gadis itu menoleh sepenuhnya.
"Ngapain sih? Fokus banget sama hape?"
"Gue lagi ngumpulin informasi sama bukti-bukti, lo diem aja deh." Kata Ivana yang lagi-lagi tangannya mengetik di keyboard ponsel.
"Lagi chat sama siapa?"
"Temennya Salsa. Katanya Salsa udah sadar."
Mendengar itu, Alix buru-buru mepet ke badannya Ivana, dia ingin melihat apa yang sedang Ivana dan temannya Salsa itu diskusikan.
"Katanya, Salsa beneran di dorong sama Atari. Dan itu murni di sengaja." Kata Ivana, kali ini dia mematikan ponselnya dan menatap wajah Alix yang dekat dengannya. "Gue udah dapet rekaman Salsa yang cerita. Terus gue juga dapet informasi dari Ladian, kalau Sendi punya rekaman suara Atari. Itu cukup jadi bukti kalau Atari benar-benar bersalah di kasus-kasus yang terjadi di sekolah ini." Papar Ivana sembari mengibaskan rambutnya dengan bangga.
Alis Alix terangkat satu, pemuda itu menegakkan badannya, "kenapa lo ngumpulin itu? Kayaknya lo udah menduga sesuatu..."
"Yap, gue udah bisa nyimpulin kalau semua kejadian ini ada tujuannya,"
Kali ini alis Alix saling bertaut.
"Jelas-jelas, tujuan utama dari semua kasus yang terjadi di sini adalah untuk menjatuhkan reputasi Selion High School." Kata Ivana dengan yakinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What's Wrong With Selion? (COMPLETE)
AdventureSequel Selion High School. (Bisa dibaca secara terpisah) Semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu, kini Selion High School penuh dengan hal-hal yang baru. Cassie kira, di generasi anak-anaknya semua akan baik-baik saja, karena hal-hal buruk sudah...