BAB 49 - Terrible Happiness

1.9K 569 342
                                    

PART SENSITIF
AKU HARAP KALIAN BIJAK KETIKA MEMBACANYA.







Btw, aku tuh nungguin banget kalian komen di setiap paragraf👉👈 soalnya seru aja gitu baca komenan kalian. Apalagi kalau udah ngebahas dan berspekulasi soal isi ceritanya😂

















▪▪▪


Sekitar pukul sembilan pagi, Sendi berpamitan kepada ibunda tercintanya. Pemuda imut bertubuh mungil itu mencium punggung tangan ibunya cukup lama.

"Doakan anak tercintamu ini ya, bunda ratu."

Wanita cantik yang mempunyai anak dua namun sudah bercerai dengan suaminya itu mencium kepala Sendi dengan sayangnya, "sudah pasti itu. Hati-hati di jalan dan semoga lancar ya, anakku!"

Sendi menganggukkan kepalanya. Ia melambaikan tangannya dengan ceria kepada sang bunda. Setelah itu, ia pun berjalan untuk menghampiri sebuah mobil jemputan dari sekolah yang sudah terparkir di depan gerbang rumahnya.

Sekarang Sendi akan pergi menuju penginapan dan mempersiapkan diri untuk mengikuti olimpiade yang akan diadakan besok.

Dia cukup deg-degan untuk menghadapi olimpiade itu. Meskipun ini bukan pertama kalinya, namun rasa gugup dan juga khawatir akan hasilnya masih terasa.

Sendi membuka gerbang rumahnya, lalu menutupnya. Pemuda bertubuh mungil itupun akhirnya membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya. Di dalam sudah ada seorang supir berpakaian hitam dan juga memakai topi dengan warna yang senada dengan bajunya.

"Pagi pak!" Sapa Sendi kepada sang supir.

Sang supir tidak membalas sapaannya Sendi. Dia hanya diam saja seolah-olah tidak mendengar apa yang Sendi ucapkan kepadanya.

Sendi mencebikkan bibirnya, sombong sekali orang di depannya ini, pikirnya.

Akhirnya dia memilih untuk duduk di tempatnya sambil memasang sabuk pengaman. Tidak lupa ia meletakan tas dan juga almamater kremnya ke kursi yang ada di sampingnya.

Tak berselang lama, mobil pun mulai melaju meninggalkan rumah. Sendi membuka kaca mobilnya lalu melambaikan tangannya untuk memberikan salam perpisahan kepada sang bunda yang masih berdiri di depan pintu.

Setelah itu mobil benar-benar mulai menjauh. Selama di dalam mobil tidak ada percakapan antara Sendi dan supir yang sedang menyetir. Akhirnya karena bosan, Sendi memilih untuk mengecek isi tasnya, memastikan tidak ada barang yang tertinggal di rumahnya.

Ketika pemuda bertubuh mungil itu sedang menelusuri isi tasnya, ia tak sengaja menemukan sebuah kotak berwarna hitam di sana. Ia pun mengambil benda tersebut dan menatapnya cukup lama.

Kotak itu adalah pemberian Carla yang dititipkan kepada Ladian saat kemarin siang. Sebenarnya Sendi penasaran dengan isinya, sehingga sekarang ia pun memilih untuk membuka kotak hitam berukuran sedang tersebut.

Sendi melongo di tempatnya ketika menemukan tumpukan permen yupi di dalam sana. Tak berselang lama, Sendi tertawa. "Ya ampun! Ada-ada aja, Carla. Ngasih gue yupi buat cemilan pas olimpiade kali, ya?" Gumamnya kepada diri sendiri, ia terkekeh.

Akhirnya Sendi mengambil satu buah permennya, membuka bungkusnya dan langsung memakannya.

Sekarang ia jadi memikirkan Carla, bagaimana kabar temannya itu, ya? Apakah dia baik-baik saja? Ada dimana dia sekarang dan sedang apa?

What's Wrong With Selion? (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang